get app
inews
Aa Text
Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Mahasiswa Indonesia di Sudan Diungsikan ke Lokasi Aman, Hindari Bentrokan! 

Minggu, 16 April 2023 | 21:48 WIB
header img
Mahasiswa Indonesia di Sudan (Foto: Antara/KBRI Khartoum)

JAKARTA,iNewskarawang.id - Demi menghindari bentrok antara tentara militer Sudan dan kelompok paralimiter Pasukan Pendukung Cepat (RSF), Mahasiswa Indonesia di Sudan terpaksa dipindahkan ke lokasi-lokasi aman.

Menurut keterangan Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan yang diterima di Jakarta, Minggu (16/4/2023) menyebutkan kobaran api cukup besar terlihat dari daerah sekitar Universitas Internasional Afrika (IUA) Sudan.

"Untuk mahasiswa IUA yang di asrama saat ini tengah diungsikan di beberapa lokasi aman di dalam kampus karena bangunan asrama mahasiswi bersebelahan dengan markas paramiliter,” kata PCI Muhammadiyah Sudan, dikutip Antara.

Beberapa mahasiswi Indonesia yang berada di asrama kampus Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) saat ini telah diungsikan di daerah sekitar Makmuroh atas bantuan seorang pengajar KIIFAL yang tinggal di daerah tersebut.

Beberapa keperluan dan kebutuhan logistik untuk mahasiswi yang mengungsi ini sudah tertangani oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia IUA yang berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Khartoum.

Pada Sabtu (15/4/2023) malam waktu setempat masih terdengar dentuman keras dari markas dakwah PCIM Sudan.

Tentara militer Sudan mengimbau warga tidak keluar rumah malam ini karena akan ada penyisiran titik-titik lokasi pasukan RSF melalui udara.

Pertempuran pecah antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di ibu kota Sudan, Khartoum, pada Sabtu (15/4/2023) pagi waktu setempat karena perebutan kekuasaan.

Menurut Anadolu, suara tembakan dan ledakan bom terdengar di dekat markas tentara dan istana kepresidenan.

RSF mengaku sudah menguasai bandara Khartoum dan pangkalan militer Merowe di Sudan utara.

Pertikaian kedua pihak terjadi sejak Kamis ketika tentara Sudan mengatakan bahwa gerakan RSF dilakukan tanpa koordinasi dan ilegal. Perselisihan itu terjadi di tengah usulan pembentukan pemerintah sipil di Sudan.

Sudan mengalami krisis politik sejak Oktober 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan transisi pimpinan Perdana Menteri (PM) Abdalla Hamdok.

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut