YOGYAKARTA, iNewsKarawang.id - Di tengah isu kebangkrutan Silicon Valley Bank, namun Bank Indonesia (BI) mengklaim nilai tukar Rupiah tetap menguat.
Berdasarkan data BI, Rupiah pada perdagangan Jumat 17 Maret 2023 menguat 0,7% ke level Rp15.340 per USD.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, pada 10 Maret 2023 berada di level Rp15.445 per USD.
Namun saat isu kebangkrutan Silicon Valley muncul nilai tukar Rupiah justru menguat.
"Pada saat ada isu SVB, Rupiah menguat 0,7% dibandingkan tanggal 10 Maret di angka Rp15.340 per USD," kata dia, Sabtu (18/3/2023).
Berdasarkan catatan BI, secara year-to-date, nilai tukar Rupiah pada 15 Maret 2023 menguat 1,32% dari level akhir Desember 2022. Rupiah lebih baik dibandingkan dengan apresiasi Rupee India sebesar 0,16%, serta depresiasi Baht Thailand dan Ringgit Malaysia masing-masing sebesar -0,04% dan -1,80%
"BI terus menjaga stabilitas nilai tukar, BI selalu ada di pasar dengan triple intervention, BI jika diperlukan akan melakukan intervensi," imbuhnya.
BI juga akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar Rupiah.
Kebijakan tersebut diperkuat dengan pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi TD valas DHE sesuai dengan mekanisme pasar.
Editor : Frizky Wibisono