CIANJUR, iNewsKarawang.id - Viral di media sosial oknum pendaki yang menyalakan bom asap di Alun alun Gunung Gede Pangrango yang akhirnya teridentifikasi. Pelaku pun akan diproses hukum sesuai perundang undangan yang berlaku.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Sapto Aji Prabowo dalam keterangan resminya, Jumat (24/2/2023) mengungkapkan, setelah pihaknya koordinasi dengan pihak berwajib, akhirnya pelaku teridentifikasi dan akan diproses sesuai Peraturan Perundang-undangan.
Pihaknya menegaskan, para pendaki yang akan melakukan pendakian di Gunung Gede Pangrango agar tidak menyalakan kembang api, petasan, mercon, falre, smokeboom dan sejenisnya.
Di dalam hutan terdapat banyak sekali mahluk yang hidup selain manusia. "Percikan api dari mercon, kembang api dan flare dapat memicu kebakaran hutan. Alun-alun Suryakencana dan Alun-alun Mandalawangi banyak ditumbuhi rumput yang rawan terbakar," jelasnya. Selain itu, kata dia, asap yang keluar dari mercon, kembang api, flare, dan bom asap berpotensi mengganggu kesehatan, karena mengandung karbon dioksida dan karbon monoksida.
"Bukan hanya kesehatan sang pelaku, tapi juga para pendaki di sekitarnya," tegasnya. Oleh karena itu, pihaknya berharap pendaki tidak melakukan aksi yang merugikan dirisendiri dan orang lain. "Kalau para pendaki melihat ada pengunjung lain yang melakukan hal tersebut, silakan ditegur langung demi kebaikan dan kesehatan kita bersama," harapnya
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial seorang pendaki menyalakan bom asap dilokasi yang diduga di Puncak Gunung Gede Pangrango. Dalam video yang berdurasi 26 detik tersebut, seorang pria yang mengenakan jaket berdiri di atas batu di tepian Puncak Gunung.
Dengan santainya, lelaki yang menggunakan helm tersebut memegang sesuatu yang mengeluarkan kepulan asap tebal berwarna hijau. Bahkan, asap tersebut menyebar ke samping dan sesekali mengepul ke atas. Hal itu membuat pendaki lain terganggu, bahkan tampak beberapa pendaki yang melintas terpaksa menutup hidung dengan jaket dan kain untuk menghindari asap tersebut.
Aksi pendaki tersebut dilakukan di Puncak Gunung Gede Pangrango pada hari Minggu (19/2/2023) lalu.
Editor : Boby