Berikut 5 Larangan Berdoa Menurut Hadits dan Alquran

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Diketahui ada 5 larangan berdoa menurut hadits dan Alquran. Jangan sampai dilakukan supaya doa bisa segera dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setiap Muslim diajarkan hanya berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam ayat suci Alquran:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina'." (QS Ghafir (40) Ayat 60)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah (2): 186)
Berikut ini larangan berdoa menurut hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Doa untuk memutus silaturahmi
Dilansir Rumaysho.com, dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِسْتِعْجَالُ قَالَ: يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Kemudian seseorang bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdoa?’ Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, ‘Sungguh aku telah berdo’a dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan’, lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan doa tersebut.” (HR Muslim nomor 2735)
2. Mendoakan kejelekan
Dilarang mendoakan sesuatu yang jelek atau bersifat keburukan. Entah itu untuk diri sendiri, anak, keluarga, maupun orang lain. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَيَدْعُالإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإِنسَانُ عَجُولاً
Artinya: "Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." (QS Al Isra' (17): 11)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
وَلَوْيُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّاسْتِعْجَالَهُم بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ
Artinya: "Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka." (QS Yunus (10): 11)
3. Berdoa dengan suara keras
Jangan berdoa dengan suara keras, melainkan mengucapkannya secara lirih. Larangan ini tertulis dalam Alquran Surat Al Isra Ayat 110:
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَاوَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
Artinya: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS Al Isra' (17): 110)
4. Melebih-lebihkan doa
Ada larangan agar tidak melebih-lebihkan doa yang diucapkan. Umat Islam diharapkan mengucapkan doa yang ada dalam Alquran dan sunnah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اُدْعُوْارَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al A'raf (7): 55)
5. Berdoa dari hati yang lalai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR Tirmidzi nomor 3479. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby