8 Kisah Bayi yang Bisa Berbicara, Salah Satunya Pemberi Kesaksian Nabi Yusuf

Dalam Alquran disebutkan Nabi Yusuf ‘alaihissalam digoda oleh istri Al Aziz yang bernama Zulaikha. Namun, Nabi Yusuf menolak bujuk rayunya.
Alih-alih tergoda, Nabi Yusuf Alaihissallam berusaha lari keluar kamar, namun bajunya ditarik hingga terkoyak dari belakang. Keduanya pun mendapati Al Aziz di depan kamar.
Guna menutupi keburukannya, Zulaikha balik menuduh Nabi Yusuf ‘alaihissalam, sebagaimana dalam ayat:
"Apa pembalasan bagi orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?" Kemudian, Nabi Yusuf ‘alaihissalam menyampaikan apa adanya, "Justru dia yang menggodaku dan menundukkan diriku." Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya, "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." (QS Yusuf (12): 25–26)
Keluarga Zulaikha yang memberi kesaksian dimaksud adalah putra pamannya yang masih bayi, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu ‘Abbas, Sa‘id ibn Jubair, dan Al-Dhahak; sebagaimana dimuat dalam kitab Tafsir Ath-Thabari.
Dikisahkan Masyithah adalah juru sisir anak Firaun yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Suatu ketika keimanannya diketahui oleh raja zalim itu. Firaun pun geram dan kemudian menyiapkan hukuman untuk Masyithah.
Namun, Masyithah tidak gentar walau dirinya dan anak-anaknya harus dimasukkan ke wajan yang sudah dipanaskan. Allah Subhanahu wa Ta'ala pun meneguhkan keyakinan Masyithah melalui anak bayinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan kuasa-Nya. Allah Ta'ala memberikan kemampuan berbicara kepada sang bayi, sehingga mampu mempertebal dan meneguhkan keimanan Masyithah.
Kala itu sang bayi yang belum saatnya bisa berbicara, tiba-tiba buka suara, "Wahai ibu, masukkanlah dirimu. Sebab, siksa dunia lebih ringan dari siksa akhirat." (Diriwayatkan Imam Ahmad)
Ukhdud sendiri adalah celah besar memanjang di tanah seperti parit. Jadi, Ashabul Ukhdud merupakan orang-orang yang membuat parit. Di dalamnya mereka menyalakan api untuk membakar orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Di antara mereka yang akan dilemparkan ke dalam parit yang menyala itu adalah seorang ibu yang membawa bayinya. Sang ibu sempat menunda dirinya masuk ke parit. Namun, bayinya segera meyakinkan, “Wahai ibu, bersabarlah, sebab engkau berada di jalan kebenaran." (Diriwayatkan Imam Muslim)
Al Dhahak menyebutkan dalam kitab tafsirnya bahwa Nabi Yahya ibn Zakariya ‘alaihimassalam juga bisa berbicara saat dalam buaian, sebagaimana diriwayatkan Ats-Tsa‘labi.
Dalam Sirah Al Waqidi disebutkan bahwa pada awal-awal kelahirannya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berbicara.
Menurut riwayat Ibnu ‘Abbas, Halimah adalah wanita pertama yang menyapih Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam saat masih kecil. Begitu disapih, Nabi mengucap, "Allahu akbar kabira, walhamdulillahi katsira, wasubhanallahi bukrataw waashila." (Diriwayatkan Imam Baihaqi)
Demikian dikutip dari nu.or.id, sebagaimana disarikan dari kitab "Syarh al-Qusthulani". (Lihat Ahmad ibn Muhammad al-Qusthulani, Irsyad al-Sari, (Mesir: Al-Mathba‘ah al-Amiriyyah), 1323H, Cetakan Ketujuh, Jilid 5, halalaman 412)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby