get app
inews
Aa Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Pesepak Bola Kevin Soni Selamat dari Gempa Turki, Ini Kisahnya Mengharukan 

Jum'at, 10 Februari 2023 | 12:17 WIB
header img
Pemain klub Hatayspor, Kevin Soni selamat dari gempa Turki usai menunggu azan subuh. (Foto: Twitter/@Griffe2Foot)

ANTAKYA, iNewsKarawang.id - Usai begadang menunggu azan subuh, Pesepak bola Liga Turki, Kevin Soni mengaku selamat dari gempa.  Tentunya kisah yang dibagikan ini mengharukan di tengah duka gempa Turki. 

Diketahui Turki dan Suriah diguncang gempa pada Senin (6/2/2023) berskala 7,8 magnito. Mengutip laporan AFP, gempa dahsyat itu menelan 12 ribu korban per Kamis (9/2). Selain korban jiwa, masih ada puluhan ribu lagi yang menderita luka-luka.

Dari bencana itu tentu ada pula yang selamat. Salah satunya ialah pesepak bola asal Kamerun yang berkarier di Liga Turki, Kevin Soni.

Perlu diketahui, Soni berkarier di klub kasta utama Liga Turki, Hatayspor. Dia membela klub tersebut sejak musim panas 2022 setelah dipinjam dari kesebelasan asal Yunani, Asteras Tripoli.

Tentu tak ada yang mengira keputusan Soni bermain bersama Hatayspor akan memberikannya pengalaman mengerikan karena nyaris menjadi korban dari gempa Turki. Kini, Soni mengaku bersyukur masih bisa bernapas dan selamat dari maut.

Menurut penuturan Soni, dia selamat bersama sepupunya karena bergadang sambil bermain PlayStation. Dia sengaja bergadang karena menunggu waktu azan subuh.

“Saya pulang seusai bertanding. Saya sedang duduk (di rumah) dengan sepupu saya dan kami bermain PlayStation. Sekira pukul 4 atau 5 pagi, tanah mulai bergetar,” cerita Soni kepada Footmercato, Kamis (9/2/2023).

Soni mengaku sebagai muslim yang taat. Niatnya begadang menunggu salat subuh usai bermain sepak bola telah menyelamatkan nyawanya. Dia pun mengaku pasti akan meninggal jika saja memilih tidur ketika pulang dari bermain.

“Saya seorang muslim dan saya sangat religius. Apa yang menyelamatkan saya adalah bahwa saya ingin menunggu sampai jam 6:40 pagi untuk mengucapkan doa pertama hari itu. Itu sebabnya saya tidak bisa tidur,” sambung Soni.

“Jadi saya berkata pada diri sendiri bahwa jika saya tidur, melihat bagaimana semuanya jatuh di rumah, saya pasti sudah mati. Itu bahkan pasti. Batu-batu (dari reruntuhan) yang jatuh sangat besar. Itu adalah bangunan 17 lantai, bayangkan. Jadi jika saya tidur, menurut saya akan mati,” ungkap Soni.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut