get app
inews
Aa Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Mengenal 42 Contoh Hukum Tajwid dalam Alquran

Senin, 06 Februari 2023 | 09:37 WIB
header img
Ilustrasi 42 contoh hukum tajwid dalam Alquran. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - 

Ketahui 42 contoh hukum tajwid dalam Alquran Bisa menjadi referensi belajar terkait hukum tajwid berdasarkan jenisnya. Jika tajwidnya benar, maka pahala luar biasa besar ketika membaca Alquran akan didapat.

Tajwid adalah ilmu yang penting, karena berkaitan dengan bagaimana membaca Alquran dengan benar. Tanpa ilmu tajwid, mau sebagus apa pun melafadzkan Alquran, maka tidaklah sempurna bacaannya. Sebab, tajwid adalah kaedah untuk memperoleh bacaan Alquran.

Dalam buku berjudul "Panduan Ilmu Tajwid Praktis" karya Zulkarnaini Umar dijelaskan tujuan mempelajari ilmu tajwid untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan lidah dalam menyebut huruf-huruf Alquran, sehingga seorang Muslim bisa membaca Kitabullah dengan sempurna.

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, sedangkan mengamalkannya adalah fardhu 'ain bagi tiap orang Islam yang membaca Alquran, baik pria maupun wanita.

Hal itu sesuai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: "Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan." (QS Al Muzzammil Ayat 4)

Setiap hukum tajwid punya contoh masing-masing. Berikut 42 contoh hukum tajwid dalam Alquran, sebagaimana telah Okezone himpun:

Hukum Nun Mati dan Tanwin

Dalam ilmu tajwid, hukum yang biasa dibahas para ulama tajwid adalah hukum nun sukun ( نْ ) dan tanwin ( ـَــًـ , ـِــٍـ , ـُــٌـ ). Hukum nun mati dan tanwin itu ada 5 macam, yaitu:

1. Idzhar

Idzhar artinya menerangkan atau menjelaskan, sedangkan Halqi adalah kerongkongan. Jadi apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf Halqi yaitu Hamzah, Ha', Ha, Kha, 'Ain, dan Ghai, maka hukum bacaannya adalah Idzhar halqi.

Contohnya:

مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّ

غَفُورٌ حَلِيمٌ

مِنْ خَيْرٍ

إِنْ هُوَ

مَنْ عَمِلَ

مِنْ غَيْرِ

2. Idgham bighunnah

Idgham artinya memasukkan atau mentasydidkan dan Bighunnah mendengungkan. Jadi, hukum ini berlaku ketika ada Nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ya, Waw, Mim, dan Nun.

Contohnya:

فَمَن يَعْمَلْ

خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ

وَمَنْ مَعَهُ

حِطَّةٌ نَّغۡفِرۡ لَـكُمۡ

3. Idgham bila ghunnah

Apabila ada Nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu hurum Lam atau Ra, maka hukum bacaannya disebut idgham bila ghunnah. Idgham artinya memasukkan atau menstasydidkan dan bila ghunnah artinya dengan tidak mendengungkan.

Contohnya:

مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً

غَفُورٌ رَّحِيمٌ

4. Iqlab

Iqlab artinya membalik atau menukar. Apabila ada Nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf Ba, maka hukum bacaannya disebut Iqlab.

Contohnya:

مِنْۢ بَعْدِ مَا

5. Ikhfa haqiqi

Apabila ada Nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf Ta, Tsa, Jim, Dal, Dzal, Za, Sin, Syin, Shod, Dhod, Tho, Dhlo, Fa, Qof, Kaf, maka hukum bacaannya disebut Ikhfa Haqiqi.

Ikhfa artinya menyamarkan atau menyembunyikan, sedangkan Haqiqi artinya sungguh-sungguh atau benar. Cara membacanya adalah samar-samar.

Contohnya:

وَمَن تَابَ

وَٱلْأُنثَىٰٓ

Hukum Mim Sukun

Hukum bacaan Mim sukun itu ada tiga macam, yaitu Ikhfa Syafawi, Idgham Mimi, dan Izhar Syafawi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Ikhfa Syafawi

Apabila ada Mim sukun bertemu dengan huruf Ba, maka hukum bacaannya adalah Ikhfa Syafawi. Ikhfa adalah membunyikannya antara bunyi Mim dengan Ba, serta mendengungkannya.

Contohnya:

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ

2. Idgham mimi

Apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim, maka hukum bacaannya disebut Idhgam Mimi dan boleh disebut juga dengan Idgham Mutamatsilain.

Contohnya:

وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ یَّقُوۡلُ

3. Izhar Syafawi

Apabila ada Mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba, maka hukum bacaannya disebut Izhar Ssyafawi atau tidak boleh didengungkan, tetapi harus jelas dan napas tidak terputus.

Contohnya:

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَ

خَتَمَ اللّٰہُ عَلٰی قُلُوۡبِہِمۡ وَ عَلٰی سَمۡعِہِمۡ

Hukum Mim Tasydid dan Nun Tasyid 

Apabila ada Mim yang bertasydid dan Nun yang bertasydid, maka dibaca dengan berdengung dan disebut bacaan Ghunnah.

Contohnya:

مِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ

Idgham Mutaqaribain 

Idgham mutaqaribain adalah Idgham yang beraku pada dua huruf yang berhampiran Makhraf dan sifatnya, seperti Dzal sukun bertemu Tsa', Mim sukun bertem Ba, Kaf sukun bertemu dengan Qof, Ta sukun bertemu dengn Tsa.

Mutaqaribain sendiri artinya dua berdekatan. Cara membacanya harus dimadukkan (di-idgham) ke dalam huruf yang kedua.

Contohnya:

ارْكَبْ مَّعَنَا

Idgham Mutajanisain 

Idgham Mutajanisain artinya dua huruf yang sejenis. Idgham yang terjadi pada dua huruf yang sama makhraj-nya tetapi berlainan sifat. Apabila ada Ta sukun bertemu Tho, Ta' sukun bertemu Dal, Ta' sukun bertemu dengan Tho, Zho bertemu dengan Dzal, atau Ro bertemu Lam, maka hukum bacanya disebut Idgham Mutajamisain.

Cara membacanya, huruf pertama dimadukkan (di-idgham) ke dalam huruf yang kedua.

Contohnya:

إِذْ هَمَّتْ طَّـآئِفَتَانِ

Mad Thobi'i 

Apabila ada Alif terletak sesudah Fathah atau Yaa sukun sesudah Kasrah, maka hukum bacaannya disebut Mad Thobi'i. Thobi'i sendiri artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat (dua gerakan huruf) atau disebut satu alif.

Contohnya:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ

Mad Far'i 

Mad Far'i adalah Mad yang telah berkembang lebih daripada ukuran Mad Asli, disebabkan adanya huruf Hamzah atau tanda sukun selepas huruf Mad, maka bacaannya lebih panjang daripada Mad Asli. Pembagian Mad Far'i adalah sebagai berikut:

1. Mad wajib Muttasil

Mad wajib Muttasil adalah apabila ada Mad Thobi'i bertemu dengan hamzah di dalam satu kalimat, maka hukum bacaannya disebut Mad wajib Muttasil. Cara bacanya wajib panjang 5 harakat atau dua setengah kali Mad Thobi'i atau dua setengah alif.

Contohnya:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ

2. Mad Jais Munfasil

Apabila ada Mad Thobi'i bertemu dengan hamzah, tetapi hamzah itu dilain kalimat, maka hukum bacaannya disebut Mad Jais Munfasil. Cara membacanya boleh dipanjangkan seperti Mad wajib Muttasil dan boleh juga seperti Mad Thobi'i, tetapi seperti Mad wajib Muttasil lebih baik.

Contohnya:

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ

3. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi atau Mutawwal

Apabila ada Mad Thobi'i bertemu dengan Tasydid di dalam satu kalimat, maka hukum bacaannya disebut Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi atau Mutawwal. Cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thobi'i.

Contohnya:

غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

4. Mad Lazim Mukhalafaf Kilmi

Apabila ada Mad Thobi'i bertemu dengan huruf sukun, maka hukum bacaannya disebut Mad Lazim Mukhalafaf Kilmi yang dibaca sepanjang 6 harakat.

Contohnya:

ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

5. Mad Layyin

Apabila ada Waw sukun atau Ya' sukun sebelumnya itu berharkat Fathah, maka hukum bacanya disebut Mad Layyin dan cara membacanya sekedar lunak atau lemas.

Contohnya:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

6. Mad 'Arid Lissukun

Apabila ada Waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedang sebelum Wafaq itu ada Mad Thobi'i atau Mad Layyin, maka hukum bacanya Mad 'Arid Lissukun.

Contohnya:

خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا

7. Mad Silah Qasirah

Apabila ada Ha Dhamir sedangkan yang berupa ـه sebelum ada huruf hidup (berharkat), maka hukum bacaannya disebut Mad Silah Qasirah.

Contohnya:

إِنَّهُۥ كَانَ

8. Mad Silah Thawilah

Apabila ada Mad Silah Qasiroh bertemu dengan Hamzah (ء), maka hukum bacaannya disebut Mad Silah Thawilah.

Contohnya:

مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

9. Mad Iwad

Apabila ada Fathatain yang jatuh pada Waqaf pada akhir kalimat, maka hukum bacaannya disebut Mad Iwad dan cara bacanya dipanjangkan seperti Mad Thobi'i dan tidak dibaca seperti tanwin.

Contohnya:

عَلِيمًا حَكِيمًا

10. Mad Badal

Apabila ada Hamzah (ء) bertemu dengan Mad, maka hukum bacanya Mad Badal dan bacanya tetap seperti Mad Thobi'i.

Contohnya:

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتَابَهُُ بِيَمِيْنِهِ

11. Mad Lazim Harfi Musyabba'

Musyabba artinya dikenyangkan. Contohnya:

الۤمّۤ

12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Apabila ada permulaan surat dari Alquran ada terdapat salah satu atau lebih, maka hukum bacanya disebut Mad Lazim Harfi Mukhaffaf yang dibacanya 2 harkat.

Contohnya:

يٰسۤ

13. Mad Tamkin

Tamkin artinya menepatkan atau penetapan. Hal tersebut apabila ada Ya sukun yang didahului dengan Ya' yang bertasydid, maka hukum bacaannya Mad Tamkin dan harkatnya kasrah atau cara membacanya ditepatkan dengan tasydid dan Mad Thobi'i-nya.

Contohnya:

وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ

14. Mad Farqi

Ada satu macam Mad di dalam Alquran yang hanya terdapat di 4 tempat, yaitu Mad Farqi. Cara bacanya dipanjangkan supaya jelas.

Contohnya:

Al-An’am ayat 143:

قُلْ ءٰٓالذَّكَرَيْنِ

Al-An’am ayat 144:

قُلْ ءٰٓالذَّكَرَيْنِ

An-Naml ayat 59:

قُلْ آٰللّٰهُ

Yunus ayat 59:

ءٰٓللّٰهُ

Hukum Qalqalah 

Qalqalah artinya getaran suara saat mengucapkan huruf mati, kemudian mengeluarkan tekanan kuat. Qalqalah dibagi menjadi dua, Qalqalah Kubra dan Qalqalah Syughra.

Adapun Qalqalah Kubra adalah Qalqalah besar yakni jelas yaitu apabila huruf Qalqalah (dimatikan karena diwaqafkan) terletak di akhir bacaan atau ayat. Sementara Qalqalah Syughra adalah Qalqalah kecil yakni tidak begitu kuat pantulan suaranya.

Huruf Qalqalah itu ada 5 yaitu Qaf, Tha', Ba, Jim, dan Dal.

Contoh Qalqalah Kubra:

وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ

Contoh Qalqalah Syughra:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ

Wallahu a'lam bisshawab.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut