get app
inews
Aa Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Berikut Bacaan Lengkap Surat Yasin Ayat 65

Jum'at, 03 Februari 2023 | 18:43 WIB
header img
Ilustrasi membaca Surat Yasin Ayat 65 bacaan Arab, latin, terjemahan, tafsir. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam kitab suci Alquran. Kemudian termasuk golongan Makkiyyah atau turun di Kota Makkah.SURAT Yasin Ayat 65 bacaan Arab, latin, terjemahan, tafsir lengkap dibahas dalam artikel ini.

Dikutip dari laman Abusyuja, penamaan Surat Yasin berdasarkan perkataan Fatir yang terdapat dalam ayat pertama. Seperti arti huruf-huruf abjad yang terletak di permulaan beberapa surat Alquran, maka demikian pula arti Yasin yang terdapat pada permulaan surat ini.

Artinya Allah Subhanahu wa ta'ala mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan disebutkan hal-hal yang penting antara lain, Allah bersumpah dengan Alquran bahwa Muhammad benar-benar rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus rasul-rasul kepadanya.

Berikut bacaan Lengkap Surat Yasin Ayat 65, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital

 

اَلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلٰٓى اَفۡوَاهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيۡدِيۡهِمۡ وَتَشۡهَدُ اَرۡجُلُهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏

Latin: Al-Yawma nakhtimu 'alaaa afwaahihim wa tukallimunaaa aideehim wa tashhadu arjuluhum bimaa kaanoo yaksiboon.

Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." 

Tafsir Surat Yasin Ayat 65 

Ketika menerima azab di neraka, ada sebagian dari orang-orang kafir yang mengingkari perbuatan-perbuatan jahat mereka di dunia sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

Kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, kecuali mengatakan, "Demi Allah, ya Tuhan kami, tidaklah kami mempersekutukan Allah." (QS Al An'am/6: 23)

Maka pada ayat 65 ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengunci mati mulut-mulut mereka sehingga mereka tidak dapat berbohong maupun mendebat adanya perbuatan mereka. Apalagi tangan-tangan mereka kemudian berbicara dan kaki-kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan, sehingga mereka tidak mungkin lagi mengelak atas adanya perbuatan-perbuatan mereka yang melawan agama.

Pada hari akhirat ini, hukum berlaku dengan seadil-adilnya sesuai dengan segala perbuatan mereka di dunia. 

Menurut riwayat Anas bin Malik dikatakan: Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Kami sedang berada di sisi Nabi Shallallahu alaihi wassallam, tiba-tiba beliau tertawa. Kata beliau, 'Tahukah kamu mengapa aku tertawa?'." Kami menjawab, "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu."

Beliau berkata, "(Aku tertawa) karena adanya pembicaraan antara seorang hamba dengan Tuhannya." Hamba berkata, "Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menyelamatkan aku dari kezaliman? "Ya benar, kamu telah Aku selamatkan", jawab Tuhannya.

Hamba berkata, "Sesungguhnya aku tidak akan mengizinkan atas diriku kecuali seorang saksi dari padaku." Tuhannya menjawab, "Cukup, kamu menjadi saksi atas dirimu dan para malaikat pencatat amal juga menjadi saksi."

Nabi Shallallahu alaihi wassallam lalu berkata, "Kemudian mulut hamba tadi ditutup, lalu anggota-anggota badan diperintahkan untuk berbicara, "Bicaralah."

Kata Nabi Shallallahu alaihi wassallam lagi, "Maka anggota-anggota badan itu berbicara (sesuai perbuatannya). (HR Imam Abu Ya'la al-Maushuli)

Banyak ayat Alquran yang menerangkan tentang persaksian anggota tubuh manusia terhadap perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia ini, di antaranya ialah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS An-Nur/24: 24)

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan tangan dan kaki berbicara sebagai saksi karena tanganlah yang mengerjakan perbuatan itu, sedang kaki ikut menyaksikan apa yang dikerjakan oleh tangan itu. Jadi perbuatan tangan merupakan suatu ikrar atau pengakuan, sedangkan perkataan kaki merupakan persaksian.

Jika semua perbuatan buruk seorang manusia dibukakan dan diungkapkan selama hidup di dunia dan diketahui oleh orang banyak maka ia merasa malu dan merasa sukar menyembunyikan muka mereka.

Bahkan banyak pula di antara manusia yang membunuh dirinya karena tidak sanggup menahan rasa malu itu. Di akhirat, mereka akan mengalami apa yang mereka tidak sanggup mengalami dan menanggungnya semasa hidup di dunia.

Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut