KARAWANG, iNewsKarawang.id - Setelah melakukan panen raya di Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang bersama ratusan petani pada Kamis (2/1) pagi, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, Moeldoko melakukan dialog dengan Ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan para petani.
Pada kesempatan itu para petani menyampaikan keluhanya terkait mahalnya harga pupuk saat ini.
Dalam dialognya, Moeldoko menjelaskan, ada beberapa faktor yang menimbulkan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
Salah satu penyebabnya adalah perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Moeldoko melanjutkan, perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina sangat berdampak terhadap langkanya bahan baku pupuk di pasar internasional. Pasalnya, pasokan bahan baku pupuk Kalsium Chlorida (KCL) berasal dari Rusia.
“Harga pupuk dunia sangat mengganggu. Ini terjadi bukan hanya di Indonesia tapi juga di eropa kesulitan pupuk. Sehingga kita harus impor dari negara lain yang harganya lebih mahal," jelas Moeldoko.
Menurut Moeldoko, kenaikan harga pupuk dipengaruhi oleh harga migas dunia yang mengalami kenaikan. Sehingga harga di pasar ada sedikit kenaikan karena para petani mengalami kesulitan pupuk. "Jadi ini soal bgaimana ketersediaan supply and demand-nya saja, " terangnya.
Kata Moeldoko, ihwal kesulitan pupuk, ia mendorong kemandirian petani agar jangan hanya bergantung terhadap pemerintah. Karena pemerintah tidak bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan para petani. Sejauh ini yang baru ter-cover hanya 35 persen dari seluruh jumlah petani.
"Kita jangan mengeluh, tapi harus ada solusi bijaksana yang disiapkan. Nanti kita akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian agar bisa memberikan pelajaran kepada petani bagaimana membuat pupuk organik yang mudah," paparnya.
Editor : Frizky Wibisono