"Mereka untuk kebutuhan lokalnya sudah tercukupi. Makanya diekspor dan berkualitas pula," ungkap Isye saat ditemui dalam gelaran “Female Chat Box Bersama MLA” di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Isye menambahkan, pasar internasional memang menyukai daging sapi Australia yang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Nah, agar diterima oleh pasar di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, industri daging sapi Australia pun mengurus label halal.
“Industrinya sedemikian rupa dijaga, maka dari itu Australia jadi salah satu negara yang punya status. Soal label halal, industri daging sapi Australia bukan cuma sekedar halal tapi juga halalnya toyiban, memperhatikan betul kesejahteraan sapi-sapinya," kata dia.
"Jadi kualitasnya diperhatikan dari hulu ke hilir. Sehingga pasar internasional menyukai daging sapi Australia,” pungkas Isye.
Memang, pemerintah pernah menjajaki mengimpor 50 ribu ton daging sapi melalui skema penugasan BUMN antara lain Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Berdikari. Perum Bulog mendapat alokasi 30 ribu ton, dan PT Berdikari dan PPI masing-masing 10 ribu ton.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul Selain Enak, Ini Sederet Keuntungan Daging Sapi Australia
Editor : Boby