Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menerangkan kalau obat penanganan keracunan etilen glikol dan dietilen glikol ini adalah hibah dari perusahaan Takeda di Jepang. Dengan datangnya obat ini, Kemenkes berharap bisa mempercepat pengobatan dan perawatan pasien gangguan ginjal akut. Obat dipastikan gratis.
Sebelumnya, pemerintah telah mendatangkan 30 vial obat penangkal racun ini dari Singapura dan 16 vial dari Australia secara bertahap.
Fomepizole adalah obat antidotum (penangkal racun) yang digunakan pada kasus keracunan senyawa antibeku (etilen glikol) dan metanol, zat yang terkandung pada pelarut bensin, dan senyawa otomotif atau rumah tangga lainnya.
Selain itu, Fomepizole juga digunakan bersamaan dengan prosedur cuci darah untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Obat ini bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase, enzim dalam tubuh yang dapat memetabolisme etilen glikol dan metanol, sehingga menjadi bentuk yang beracun.
Menurut keterangan Jubir Kemenkes, dalam penggunaannya, setiap pasien gangguan ginjal akut hanya diberikan 5 kali penyuntikkan yang mana dosis akan disesuaikan sesuai aturan.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul 200 Obat Gagal Ginjal Akut Sudah Datang dari Jepang
Editor : Faizol Yuhri