JAKARTA, iNewsKarawang.id - Artikel ini akan membahas perbedaan alergi dan infeksi. Masa pertumbuhan pada anak-anak seringkali mengalami alergi, salah satunya alergi susu sapi. Dampak pada alergi berpengaruh pada kesehatan yang nantinya mengganggu proses tumbuh kembang anak.
Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan SpA(k), M.Kes. mengatakan, gejala alergi susu sapi akan muncul pada tiga organ utama.
Gejala itu terjadi pada saluran cerna, kulit, dan saluran napas. Terdapat gejala berat akibat tidak segera ditangani yakni anafilaksis (alergi parah yang mengancam jiwa).
“Tapi dalam kasus alergi, diare yang paling sering muncul atau mulas. Pada kulit, gejala terbanyak adalah dermatitis atopik. Pada saluran napas paling banyak asma dan rinitis,” ujar Prof Budi.
Apabila menemukan gejala pada saluran napas, seseorang harus bisa membedakan antara alergi dan infeksi.
Cara membedakan alergi dan infeksi dilihat selama batuk dan pilek. Apakah gejala tersebut disertai demam atau tidak, atau apakah batuk sering terjadi di malam atau setiap hari. Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan.
“Kalau infeksi kejadian batuk pileknya bisa terjadi sepanjang hari, sementara kalau alergi biasanya malam hari. Kalau infeksi, dahaknya kental sementara alergi itu dahaknya hanya encer. Itu cara untuk membedakan alergi dan infeksi virus di masa pandemi,” lanjutnya.
Intinya segala macam gejala yang terjadi atau timbul pada anak, harus segera dikonsultasikan dengan dokter. Nantinya dokter akan memastikan apakah betul anak tersebut mengalami alergi dan mencari sumbernya. Jika alerginya berasal dari susu sapi, sudah pasti akan dilakukan tata laksana sesuai Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Nah itulah ulasan mengenai perbedaan alergi dan infeksi. Semoga bermanfaat
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul Tips Membedakan Alergi dan Infeksi, Catat Yuk!
Editor : Boby