Jakarta, iNewsKarawang.id - Ketua Tim Kelompok Pengabdian Masyarakat Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dr Kartika Ratna Pertiwi mengatakan, masyarakat perlu menyaring informasi yang diterima. Karena banyak mitos yang tidak benar yang harus dihindari. Salah satu mitos yang ada berupa pantangan makan nanas yang bisa menggugurkan kandungan atau saat haid tidak boleh minum es.
“Mitos-mitos ini sampai sekarang masih saja dipercaya," ujar dia.
Menurutnya, masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Pemahaman ini harus diberikan sejak anak-anak berusia dini. Ketika beranjak remaja dan dewasa, bisa menyikapi masalah kesehatan reproduksi dengan baik dan bijak.
“Rendahnya pengetahuan remaja mengenai seks dan kesehatan reproduksi, dikarenakan kurangnya komunikasi dua arah dengan orang tua dan kurangnya kesadaran semua pihak terkait kesehatan reproduksi,” katanya.
Materi ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan membangun keluarga berkualitas. Ada proses biologi yang terjadi di organ sistem reproduksi terutama kaum hawa.
Disamping itu, masyarakat harus memiliki pengetahuan penyebab gugurnya kandungan (aborsi). Sebab medis biasanya atas indikasi bayi cacat atau ada penyakit tertentu yang diidap oleh si ibu, yang berpotensi memberat selama kehamilan. Sedangkan non medis cenderung kriminal, di antarnya karena kehamilan tidak diinginkan, perkosaan ataupun akibat seks bebas.
Editor : Boby