"Saya tertarik, pingin ngunjungi situs-situs sejarah yang ada di sana, seperti Makam Nabi Ibrahim, Gunung Uhud dan lain-lain. Saya sering mencari videonya di YouTube," ucap gadis yang berencana akan melanjutkan studinya di fakultas keperawatan.
Nisa mengungkapkan keinginannya untuk mendoakan ayah yang ia sayangi ketika berada di tempat mustajabah. Dia berharap, sepulang dari Makkah Madinah dengan gelar hajjah, ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi selamanya.
"Saya ingin mendoakan ayah yang sudah meninggal dunia, mendoakan ibu juga agar selalu sehat, saya juga berdoa semoga cita-cita saya kuliah bisa lancar," ucapnya lirih.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram menjelaskan, Fithrotun Nisa yang menggantikan ayahnya berangkat ke Tanah Suci setelah melakukan pelimpahan porsi. Seperti melampirkan akta kematian dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, setoran awal, dan setoran lunas Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) jemaah haji meninggal.
Selain itu, pengganti porsi juga melampirkan surat keterangan tanggung jawab mutlak yang ditandatangani oleh calon jemaah haji penerima pelimpahan.
"Melampirkan juga surat kuasa penunjukan pelimpahan nomor porsi yang ditandatangani oleh ahli waris dan diketahui oleh RT, RW, Lurah atau Kepala Desa, dan Camat," katanya.
Editor : Faizol Yuhri