JAKARTA, iNewsKarawang.id - Muslim dianjurkan untuk banyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW agar kelak mendapat syafaat di hari kiamat. Terlebih dalam momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirayakan hari ini, Kamis, 28 Oktober 2020. Sudah selayaknya Muslim menghaturkan salam dan sholawat kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk syukur atas rahmat Allah.
Dalam Hadis Muslim disebutkan:
وعن عبدِ الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما أنّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (مسلم)،
Artinya: Apabila kalian mendengar suara muazzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diserukannya, kemudian bacalah salawat untukku. Karena sesungguhnya barang siapa yang membaca salawat untukku, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali lipat. Kemudian mohonkanlah kepada Allah al-wasilah untukku, karena sesungguhnya al-wasilah itu ada/ah suatu kedudukan di surga yang tidak diberikan melainkan hanya kepada seseorang dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap semoga orang tersebut adalah aku sendiri. Barang siapa yang memohonkan wasilah buatku, maka dia akan mendapat syafaat. (HR. Imam Muslim)
Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Misbahul Munir (Kyai Misbah) menjelaskan, shalawat merupakan ibadah yang sangat khusus. Sebab, Allah SWT mencontohkan sendiri sebelum memerintahkan kepada malaikat. Setelah itu, barulah diperintahkakn kepada umat Islam.
"Shalawat ini merupakan ibadah yang sangat khusus, karena Allah sendiri yang mencontohkan, kemudian diperintahkan langsung kepada malaikat. Baru setelah itu diperintahkan kepada kita kaum muslimin, muslimat, mukminin dan mukminat," ujar Kyai Misbah, seperti dikutip dari Kiswah.
Shalawat sendiri jika datangnya dari Allah SWT, diartikan sebagai pemberian rahmat. Kemudian jika dari malaikat, hal itu berarti meminta ampunan, serta jika datang dari mukmin, hal itu sebagai sebuah doa agar diberi rahmat.
Secara bahasa, shalawat atau selawat berasal dari kata salat yang berarti doa atau seruan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.
Berikut tujuh bacaan sholawat yang perlu diamalkan di momen Maulid Nabi Muhammad SAW untuk meraih syafaat Rasulullah kelak di hari kiamat.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Syekh Ahmad at Tijany berkata: ”Keistimewaan sholawat al-Fatih sangat sulit di terima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100.000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari 100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100.000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100.000x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca sholawat al-Fatih 1x.”
2. Shalawat al Nariyah/al Tafjiriyah
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ فيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Barangsiapa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).
Imam al Qurthubi mengatakan: “Barang siapa membaca shalawat ini (al-Nariyah/al-Tafjiriyah) 41 kali, 100 kali atau lebih, Allah akan melapangkan kesulitannya, mengusir kesedihannya, memudahkan urusannya, menerangi hatinya menurut kadar imannya, meninggikan derajat nya, membaguskan keadaannya, meluaskan rejekinya, membukakan pintu-pintu kebaikan, dan melindunginya dari kehacuran sepanjang tahun, menyelamatkan dari berbagai musibah kelaparan dan kemiskinan, dicintai oleh semua mahluk, dan dikabulkannya doa dari segala doa.”
اللَهُمَّ صَلِّ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأهَوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصٰى الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِيْ الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Hasan bin ‘Ali al-Aswânî berkata, “Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalam setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya, terkabul hajatnya.” Diriwayatkan juga dari Ibn al Fakihani, dari Syaikh al Shalih Musa al Darir, berkata bahwa suatu saat beliau pernah berlayar di sebuah laut. Tiba-tiba angin (angin taufan) telah melanda kapal yang beliau tumpangi.
Editor : Faizol Yuhri