get app
inews
Aa Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Kasus Ferdy Sambo : 15 Saksi Jika Beri Keterangan Palsu, Terancam 7 Tahun Penjara

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 11:31 WIB
header img
Sidang etik Ferdy Sambo (foto: dok Polri)

JAKARTA, iNewsKarawang. Komite Kode Etik Polri (KKEP) menghadirkan 15 saksi dalam sidang kode etik Irjen Ferdy Sambo guna memberikan keterangan, terkait pelanggaran yang telah dilakukan dalam pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

 15 saksi tersebut telah diambil sumpah untuk memberikan keterangan sebenar-benarnya.

"15 saksi yang telah diambil sumpahnya tersebut akan diancam hukuman tujuh tahun penjara, apabila keterangan yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta hukum,"sebut Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di loby Gedung TNCC Rowabprof Divpropam Polri, Jumat (26/8/2022).

Menurut  Dedi,  ketika para saksi nanti memberikan keterangannya tidak sesuai dengan fakta hukum dan fakta persidangan, maka mereka memiliki konsekuensi adalah dapat diproses sesuai proses peradilan dengan ancaman hukuman tujuh tahun.

Dedi menyampaikan para saksi memberikan keterangan sesuai dengan apa yang dialami dalam peristiwa penembakan tersebut.

"Oleh karenanya, tadi para saksi menyampaikan kepada sidang majelis, apa yang dialami dan apa yang dia lakukan," tutur Dedi.

Terkait pasal yang diancam kepada para saksi tersebut, Dedi belum bisa menyampaikannya. Namun ia menyimpulkan pasal yang diberikan sama dengan para saksi yang keterangannya tidak sesuai di persidangan.

"Nanti lihat lagi (pasal para saksi). Tapi sama semuanya. Ketika dia memberikan keterangan palsu di persidangan, ancaman hukumannya bisa sampai tujuh tahun," ujar Dedi.

"Makanya mereka menyampaikan apa adanya. sesuai dengan fakta yang disampaikan di persidangan," lanjut Dedi.

Sebelumnya, Ferdy Sambo mengakui kesalahannya dan juga mengamini semua pernyataan saksi-saksi terkait peristiwa penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media selepas ditutupnya sidang kode etik tersebut.

"Pelanggar Irjen FS juga sama sekali tidak menolak apa yang disampaikan oleh kesaksian para saksi tersebut, artinya perbuatan tersebut betul adanya," tegas Dedi.

Untuk diketahui, Ferdy Sambo yang merupakan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjalani sidang kode etik hari ini sejak pukul 09.25 WIB hingga sekira 01.55 WIB dini hari.

Sidang berlangsung tertutup dengan menghadirkan 15 saksi, berikut rinciannya.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut