KARAWANG, iNews.id - Kompetisi perebutan Ketua DPC Demokrat Karawang rupanya berpengaruh terhadap performa Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati Karawang.
Praktisi hukum dan pemerhati kebijakan pemerintah, Asep Agustian, SH.,MH menilai, penurunan performa ini membuat merosotnya kinerja eksekutif di bawah komando Cellica.
Asep menilai, kontestasi Ketua DPC Demokrat hingga berujung pada konflik merupakan persoalan pribadi Cellica. Di sisi lain, ada urusan yang jauh lebih penting dari itu.
Urusan pertama adalah soal habisnya masa jabatan direksi Perumdam Tirta Tarum Karawang. Hingga hari H habisnya masa jabatan, belum ada pembentukan Pansel (panitia seleksi). Hingga akhirnya Cellica memilih jalan pintas, yaitu memperpanjang masa jabatan jajaran direksi.
"Problem di Pemkab. Satu, masalah Perumdam. Sudah selesai jabatannya tapi belum ada Pansel. Orang (Dirut) sudah pamitan, malah diperpanjang. Berarti kan persiapannya tidak matang," tutur Asep, Kamis (11/8/2022).
"Ketika ditarik lagi (diperpanjang), SK-nya mana? Saya pikir itu hanya akal-akalan saja, karena memang tidak ada Pansel untuk persiapan penggantinya," timpalnya.
Kedua, merosotnya kinerja Cellica sebagai bupati juga terlihat dari pucuk pimpinan beberapa OPD yang rangkap jabatan. Hal ini dibiarkan berlarut-larut. Rangkap jabatan ini membuat kinerja OPD tidak maksimal.
"Sudah sekian lama tidak ada mutasi. Berapa banyak OPD yang rangkap jabatan? Yang saya heran di sana kan ada Baperjakat. Saya tanya kepada sekda sebagai Baperjakat, apa yang sudah dikerjakan sama dia. Administrasi pemerintahan kan dia yang pegang," sindir Asep Agustian.
"Saya tagih ucapan Cellica yang selalu ngomong 'on the track' kalau bekerja. Sudah berapa tahun itu OPD rangkap jabatan. Mana yang katanya 'on the track'. Mau sampai kapan rangkap jabatan," timpalnya.
Kemudian ketiga, soal infrastruktur. Mulai dari jalan rusak sampai sekolah roboh.
Asep meminta Cellica menanggalkan urusan pribadinya dan mulai mengurus urusan publik.
"Terkait rumor Cellica pindah partai, itu haknya dia, itu terserah dia, karena itu hak seseorang. Saya pikir itu bukan persoalan. Persoalan hari ini kenapa Cellica terus-terusan memikirkan nasib pribadi. Sementara dia masih bupati yang memiliki tanggungjawab besar," katanya.
Editor : Faizol Yuhri