get app
inews
Aa Read Next : Jenderal Kopassus Ini Ungkap Kondisi Pilot Susi Air, 10 Bulan Disandera KKB di Hutan Papua

Kisah Heroik Empat Jenderal Kopassus Berhasil Lolos dari Maut

Jum'at, 05 Agustus 2022 | 10:35 WIB
header img
Prajurit Kopassus bermental petarung dan tangguh. (Foto: ist)

Kopassus sebagai satuan elite TNI AD senantiasa mencetak prajurit yang tangguh dan bermental petarung. 

Terlebih, prajurit Kopassus harus terlibat pertarungan jarak dekat dengan musuh. dalam berbagai operasi tempur

Ada sejumlah jenderal Kopassus yang memiliki kisah lolos dari maut dalam pertempuran jarak dekat. 

Berkat keahlian dan kemampuan yang dimiliki personelnya, Kopassus kerap diterjunkan dalam misi penting menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

Berikut empat jenderal Kopassus yang berhasil lolos dari pertempuran jarak dekat:

1. Jenderal TNI LB Moerdani

Kisah tentang Jenderal TNI LB Moerdani tak pernah ada habisnya. Nama Benny Moerdani biasa LB Moerdani dipanggil menjadi legenda di dunia militer.

Keberaniannya sebagai prajurit sejati jauh melebihi seorang tentara biasa. Hampir tak ada palagan penting di negeri ini yang tidak didatangi Benny Moerdani.

Bahkan, nama Benny Moerdani menjadi ikon dalam operasi pembebasan Irian Barat sekarang bernama Papua pada 1962. Termasuk juga saat Operasi Ganyang Malaysia pada 1964. Di kedua palagan ini, Benny harus berhadapan dengan pasukan elite Koninklijke Mariniers, pasukan khusus Belanda dan Special Air Service (SAS), Inggris yang merupakan pemenang Perang Dunia (PD) II.

Dalam beberapa pertempuran, Benny nyaris tewas ditembak musuh. Namun, keberuntungan masih berpihak pada pria kelahiran Cepu, Blora 2 Oktober 1931 ini. Nyawa Benny Moerdani masih bisa selamat.

Dalam buku berjudul “Benny Moerdani yang Belum Terungkap” perburuan terhadap Benny oleh pasukan elite Belanda Koninklijke Mariniers bermula ketika Benny yang saat itu berpangkat Kapten bersama prajurit RPKAD kini bernama Kopassus diterjunkan dalam Operasi Naga di Irian Barat. Saat dalam perjalanan menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke, pasukan Benny Moerdani yang sedang beristirahat di Sungai Kumbai diserang oleh Marinir Belanda.

Pertempuran jarak dekat pun tak dapat dielakkan. Benny yang tidak menduga bakal mendapat serangan mendadak tersebut, langsung berlindung dan menginstruksikan anak buahnya untuk menyelamatkan diri. Dalam penyergapan tersebut, Jenderal Kopassus ini nyaris tewas karena topi rimbanya tertembak. Beruntung, nyawanya masih bisa selamat.

Begitu juga saat konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1964. Dalam Operasi Dwikora di pedalaman belantara Kalimantan ini Benny Moerdani juga nyaris tewas. Peristiwa itu terjadi saat Benny bersama pasukannya melakukan penyusupan ke daerah musuh.

Pasukan SAS yang terkenal kehebatannya dalam berbagai palagan pertempuran di PD II mencium penyusupan Benny. Mereka kemudian menunggu di seberang sungai.

Berada di ketinggian, pasukan elite Inggris ini tinggal menunggu waktu untuk memberondong Benny dan pasukannya. Apalagi posisi Benny Moerdani berada di perahu paling depan sehingga sangat memudahkan bagi pasukan SAS mengincarnya.

Bahkan penembak jitu dan sniper pun sudah membidikan senjatanya ke arah Benny. Dari teropong sniper terlihat begitu jelas sosok Benny Moerdani. Namun anehnya, pasukan SAS tak juga melepaskan tembakan. Mereka terdiam beberapa detik, hingga akhirnya Benny dan pasukannya berhasil lolos dari maut.

2. Letjen TNI Sintong Panjaitan

Sintong Panjaitan merupakan tokoh militer dan cukup dikenal khususnya di Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang bernama Kopassus. Abituren Akademi Militer (Akmil) 1963 ini cukup kenyang dengan operasi militer.

Selama mengemban tugas operasi, ada pengalaman yang tidak bisa dilupakan Sintong. Nyawanya nyaris hilang terkena tembakan musuh saat sebutir peluru melintas di kepalanya.

Dalam buku biografinya berjudul “Sintong Panjaitan: Perjalanan Prajurit Para Komando” mantan Danjen Kopassus ini menceritakan bagaimana dirinya harus berjuang keras menundukkan kelompok pemberontak Lodewijk Mandatjan di Papua.

Saat itu, Tim RPKAD melakukan pembersihan di dalam kota Kecamatan Warmare. Siang harinya Tim RPKAD kembali ke Manokwari.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut