Apakah ini tanda STY, sapaan akrab Shin Tae-yong tak konsisten dengan omongannya?
Pasalnya Shin Tae-yong mengeluh kepada media Korea Selatan, Khan. Ia mengeluh karena menangani 3 level Timnas Indonesia sekaligus.
Sementara pada Medio minggu lalu, Shin Tae-yong mendapat undangan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. Berhubung sedang berada di Korea Selatan, Shin Tae-yong diminta pemerintah setempat untuk menyambut Presiden Jokowi beserta rombongan yang tengah berada di Negeri Ginseng.
“Saya diminta untuk hadir oleh Kementerian Luar Negeri saat saya kembali dari liburan. Sebagai orang Korea dan orang yang bekerja untuk sepakbola Indonesia, saya mencoba melakukan yang terbaik,” kata Shin Tae-yong mengutip dari Khan.
Kelar pertemuan, Shin Tae-yong ditanya Khan terkait kesan-kesannya selama 2,5 tahun membesut Timnas Indonesia. Ia justru mengeluh karena menangani tiga level Timnas Indonesia sekaligus, yakni U-19, U-23 dan senior.
“Sayangnya, di Indonesia saya memimpin tiga tim sekaligus,” lanjut Shin Tae-yong.
Apakah ini pertanda Shin Tae-yong tak sanggup membesut tiga level Timnas Indonesia sekaligus? Medio Juni 2022, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sempat mengeluarkan ide.
Ia membuka kemungkinan supaya Shin Tae-yong fokus hanya membesut Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan tampil di Piala Dunia U-20 2023. Kemudian, posisi pelatih Timnas Indonesia U-23 dan senior diberikan kepada pelatih lain.
Namun, pernyataan Mochamad Iriawan di atas mendapat penolakan dari sana-sini. Akhirnya PSSI tetap memercayakan jabatan pelatih Timnas Indonesia senior, U-23 dan U-19 kepada Shin Tae-yong. STY pun menyanggupinya.
“Tim senior saat ini skuadnya hampir sama dengan U-23. Jadi secara program dan sistem memang harus dibawa atau diterapkan di tiga tim ini,” kata Shin Tae-yong kepada awak media di Stadion Madya, Senayan pada Selasa, 21 Juni 2022.
“Memang ada rasa capek dan lelah, namun tiga tim ini harus saya pegang. Kalau tidak pastinya akan balik lagi ke semula,” lanjut Shin Tae-yong saat itu.
Jadi kesimpulannya, Shin Tae-yong keberatan menangani tiga level Timnas Indonesia sekaligus? Haruskah PSSI melepas salah satu jabatan pelatih Timnas Indonesia kepada juru taktik lain?
Editor : Boby