Warga Protes TPA Cikolotok Mencemari Sungai, Tak Sesuai SOP

KARAWANG, iNews.id - Warga Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan mengeluh soal air limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok, Purwakarta, Jawa Barat yang dinilai mencemari sungai. Keluhan itu pun langsung ditindaklanjuti Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Purwakarta.
"Kami telah melakukan pengecekan ke TPA Cikolotok setelah mendapat informasi dari masyarakat," jelas Anggota Komisi III DPRD Purwakarta Hidayat.
Setelah melakukan pengecekan, menurut Hidayat, pengelolaan sampah di TPA Cikolotok tidak berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengatasi limbah air dari tumpukan sampah.
"Ternyata pengelolaan sampah di Cikolotok belum sesuai dengan SOP," ucapnya.
Untuk itu dirinya, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta segera menangani dampak sampah di TPA Cikolotok. Agar, pencemaran tersebut tak dibiarkan berlarut-larut.
Sungai ini menjadi sumber air masyarakat di sekitar (TPA), salah satunya untuk kebutuhan pengairan sawah. Kalau tercemar seperti ini, jelas airnya tidak akan bisa digunakan," terangnya.
Pihaknya juga mengusulkan pembuatan penampungan air limbah. Selain itu, tata kelola pengolahan sampah juga perlu dibuat sistematis. Misalnya, membuat tempat penampungan dan pengolahan khusus untuk air dari tumpukan sampah. Sehingga, kadar pencemarannya bisa diturunkan sebelum dibuang ke sungai.
"Selain tempat penampungan dan saluran untuk air limbah, bila perlu terlebih dahulu dibuat tanggul di sekitar sungai. Sehingga, airnya tidak limpas ke sungai yang menjadi sumber air warga," kata Hidayat.
Hidayat juga mengkritisi keberadaan ratusan ekor sapi di TPA Cikolotok. Hewan tersebut, kata dia, nampak mencari makanan dari tumpukan sampah. Ia mengaku khawatir kesehatan sapi terganggu, juga kelayakan konsumsi dagingnya.
"Ya khawatir saja, bisa saja kan sapi itu memakan daun yang bercampur limbah B3," ucap Hidayat.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta Irfan Suryana mengatakan, pihaknya tengah berupaya menangani permasalahan tersebut. Di antaranya merancang penampungan air limbah dan membuat tanggul.
Hanya saja, kata Irfan, saat ini masih terkendala anggaran dari pemerintah daerah.
"Kita sudah merancang untuk membuatnya (penampungan air limbah), termasuk membuat tanggul. Sehingga, air limbah tidak limpas ke aliran sungai,” ujarnya.
Irfan menyebut pihaknya juga telah memperingatkan pemilik sapi agar tidak membiarkan sapi berada di TPA. Terkait keberadaan ratusan sapi di lokasi pembuangan sampah, Irfan menduga jika hewan ternak itu memang sengaja digembalakan oleh pemiliknya. Sapi tersebut, kata dia, bukan milik warga sekitar. Melainkan warga dari luar Purwakarta.
"Sebenarnya, kita sudah beberapa kali juga meminta para pemiliknya untuk tidak menggembalakan sapi di TPA. Tapi, hanya beberapa saat saja permintaan kita digubris," ungkap Irfan.
Editor : Faizol Yuhri