Para tokoh bangsa sejak dahulu telah menggaungkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa.
Salah satunya, Soekarno merupakan sosok yang tak pernah absen memperkenalkan Pancasila kepada negara-negara lain.
Berikut adalah pernyataan Soekarno tentang Pancasila yang ia sampaikan dalam berbagai forum dan kesempatan.
1. Sidang BPUPKI 1 Juni 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menggelar sidang pertamanya pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Di hari terakhir sidang itulah, Bung Karno menyampaikan pidatonya dan mengajukan rumusan Panca Sila.
Sebenarnya, pernyataan itu disampaikan Soekarno berdasarkan hasil sintesis berbagai pandangan yang sebelumnya sudah muncul. Sebab, dalam sidang BPUPKI hari-hari sebelumnya, puluhan tokoh mengutarakan pandangannya mengenai dasar negara yang kelak akan digunakan jika Indonesia merdeka.
To Build the World A New atau Membangun Dunia Kembali adalah pidato Bung Karno dalam Sidang Umum PBB 30 September 1960 yang cukup menggemparkan dunia. Melansir laman resmi Arsip Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dalam sidang ini Bung Karno mengutarakan konsep Pancasila yang merupakan inti peradaban di Indonesia.
Di sisi lain, pidatonya itu juga membantu dunia luas untuk membuka mata dunia mengenai isu antikolonialisme dan anti-imperialisme yang disambut hangat oleh peserta sidang umum. Bahkan, pidatonya itu disebut sebagai salah satu pidato terbaik di dunia.
3. Konferensi Asia Afrika 1955
Indonesia adalah Asia-Afrika dalam bentuk kecil. Indonesia suatu negeri yang mempunyai berbagai-bagai agama dan keyakinan. Di Indonesia terdapat Muslimin, orang-orang Kristen, pengikut agama Siwa Buddha dan orang orang dengan kepercayaan lain. Kecuali itu kami dapati banyak golongan-golongan suku-bangsa, seperti misalnya suku bangsa Aceh, Batak, Sumatra-Tengah, Sunda, Jawa-Tengah, Madura, Toraja, Bali, Ambon, dan lain-lain"
Tetapi syukur kepada Tuhan, kami mempunyai kemauan bersatu. Kami mempunyai Pancasila. Kami mengamalkan prinsip ‘Hidup dan membiarkan hidup’, kami bersikap saling mengutamakan toleransi antara satu sama lain. Bhinneka Tunggal Ika, Persatuan dalam kemacamragaman, adalah semboyan Negara Indonesia. Kami adalah satu bangsa,” begitu penggalan pidato yang disuarakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung yang digelar pada 18 sampai 24 April 1955.
Bung Karno tak lupa menyematkan semangat persatuan dalam Pancasila di pidatonya itu. Konferensi Asia Afrika (KAA) menjadi momen besar yang dilewati oleh Indonesia.
Bandung dipilih sebagai kota penyelenggara konferensi karena memiliki infrastruktur yang paling siap bila dibandingkan dengan Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Selain sudah memiliki Gedung Merdeka, Bandung kala itu juga sudah memiliki hotel atau penginapan besar bernama Savoy Homan dan Hotel Preanger. Kedua hotel ini sangat dekat dengan Gedung Merdeka, tempat dilakukannya konferensi. Jadi, pihak penyelenggara mudah untuk mengatur akomodasi bagi perwakilan tiap negara yang hadir.
Editor : Boby
Artikel Terkait