Usai gagal membawa skuad Garuda Muda tembus Final SEA Games 2021, pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong dihujam kritik pedas.
Salah satu kritik tajam itu dilontarkan oleh eks staf pelatih Timnas Indonesia U-19, Rochmat Setiawan.
'Saya mulai meragukan kinerja dari Shin Tae-yong di Indonesia. Shin Tae-yong masih belum bisa mengenali karakter bermain anak asuhnya," ungkap Rochmat Setiawan melalui Twitter pribadinya, dikutip Jumat (20/5/2022).
Padahal, lanjut Rochmat, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu, sudah dua tahun menjabat sebagai juru taktik Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur.
"Lawan tim kecil, otomatis kita bisa dominan, mainnya akan bagus sekali, lawan Thailand-Vietnam, Shin Tae-yong selalu pilih main pasif, pemain akan under perform, makanya lantas kalah,” paparnya.
Rochmat menegaskan, karakter pemain kita berbeda dengan Malaysia atau Korea Selatan yang kuat lama tanpa bola.
Ia juga menyinggung soal filosifi Filanesia yang sempat digaungkan pada era pelatih sebelumnya, Luis Milla. Pelatih asal Korea Selatan itu diminta tunduk dan patuh pada Filanesia.
“Hal ini sudah melalui riset, makanya salah satu pondasi penting yang ada di filanesia adalah main proaktif (defense high press, attack dominan kuasai bola),” jelasnya.
“Kalau dilihat lagi jauh ke belakang, gaya main seperti ini yang memang bikin Timnas bagus, karena sesuai karakter pemain kita,” timpalnya.
Terlepas dari itu semua, Shin Tae-yong masih berkesempatan meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2021. Pertandingan penentu tempat ketiga sepak bola putra SEA Games 2021 bakal berlangsung pada Minggu, 22 Mei 2022.
Sementara terbaru, Timnas Indonesia U-23 menyerah dari Timnas Thailand U-23 di Semifinal SEA Games 2021 pada Kamis, 19 Mei 2022. Skuad Garuda Muda dipaksa takluk 0-1 dari Timnas Thailand U-23. Gol Weerathep Pomphun pada menit ke-94 di babak tambahan, memupus asa Timnas Indonesia U-23 untuk mendulang emas di SEA Games 2021.
Editor : Boby
Artikel Terkait