KARAWANG, iNEWSKarawang.id –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) resmi melepas 50 siswa-siswi jenjang SMP untuk mengikuti pendidikan bela negara di Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana, Karawang, Minggu, (7/12/2025).
Pelepasan dipimpin langsung oleh Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, di Plaza Pemda Karawang. Program pendidikan bela negara ini akan berlangsung selama satu minggu, dengan tujuan memperkuat karakter, kedisiplinan, dan wawasan kebangsaan pelajar.
Bupati Aep menjelaskan, para peserta berasal dari 42 SMP di Karawang, terdiri dari 47 siswa dan 3 siswi. Mereka dipilih berdasarkan hasil evaluasi guru BK, wali kelas, dan kepala sekolah terhadap rekam jejak kedisiplinan dan perilaku pelajar.
"Penetapan siswa tidak dilakukan sembarangan. Guru dan pihak sekolah sudah melakukan penilaian mendalam terhadap anak-anak yang memiliki faktor kebiasaan kurang baik. Orang tua juga kami libatkan penuh, dan tidak ada satu pun yang menolak,” ujar Bupati Aep.
Pendidikan bela negara tersebut mencakup materi wawasan kebangsaan bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), pendidikan agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga penyuluhan kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang.
"Harapannya, anak-anak ini pulang dengan karakter yang lebih baik dan bisa menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing,” kata Bupati Aep.
Menariknya, dari 50 peserta terdapat seorang siswa berprestasi dari SMPN 1 Cikampek yang sengaja disertakan sebagai role model selama pendidikan.
Siswa tersebut dikenal berprestasi, aktif di OSIS, hidup sederhana meski memiliki kemampuan ekonomi yang baik, dan menjadi inspirasi bagi teman-temannya.
"Kami ingin setiap angkatan memiliki figur positif. Anak ini bisa menjadi mentor bagi teman-temannya di barak. Penyampaian nilai baik akan lebih mengena jika diberikan oleh teman sebayanya,” jelasnya.
Program ini juga mendapat dukungan yang sangat tinggi dari para orang tua siswa, bahkan eberapa orang tua meminta durasi pembinaan diperpanjang karena berharap ada perubahan signifikan pada perilaku anak.
"Ada orang tua yang bilang satu minggu tidak cukup, minta dua bulan. Tapi kita mulai dulu satu minggu. Jika belum ada perubahan, nanti programnya bisa berkelanjutan,” katanya.
Bupati Aep menegaskan bahwa langkah ini merupakan hasil rangkaian pembahasan panjang antara Disdikpora, guru BK, wali kelas, dan kepala sekolah.
Pemkab Karawang juga akan terus memetakan perilaku pelajar, termasuk absensi, kedisiplinan, dan nilai akademik, sebelum menentukan peserta program berikutnya.
"Program pembinaan karakter ini akan menjadi program berkelanjutan sebagai upaya Pemkab Karawang menekan kenakalan remaja serta memperkuat kualitas pendidikan di Karawang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah menjelaskan, para siswa yang akan dikirim merupakan mereka yang sebelumnya terdata pernah terlibat tawuran dan kenakalan remaja lainnya.
"Daripada disarankan keluar atau pindah sekolah, kita upayakan dulu pembinaan melalui pendidikan bela negara ini,” ujar Wawan.
Wawan mengatakan, program pendidikan bela negara ini juga memiliki antusiasme yang sangat tinggi dari para orang tua siswa.
"Para kepala sekolah dan orang tua justru sangat antusias terhadap program ini,” ucap Wawan.
Ia menegaskan bahwa langkah preventif untuk mencegah kenakalan remaja tetap akan berjalan di sekolah-sekolah.
"Pencegahan tetap kita lakukan melalui satgas dan pembinaan rutin,” tutup Wawan.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
