Peringati HMPI 2025, 15 Ribu Mangrove Ditanam di Pesisir Karawang

Iqbal Maulana Bahtiar
Peringati HMPI 2025, 15 Ribu Mangrove Ditanam di Pesisir Karawang. Foto : inewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar

KARAWANG, iNEWSKarawang.id – PT PLN (Persero) UID Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Fordas Cilamaya Berbunga menanam 15.000 bibit mangrove di pesisir utara Karawang dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025, Jumat (28/11/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program TJSL bertema PLN Peduli yang digelar serentak di berbagai daerah.

Acara dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, perwakilan UIT PLN, DLH Kabupaten Karawang, serta sejumlah instansi lainnya.

General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, mengatakan penanaman mangrove menjadi langkah penting untuk menjaga garis pantai yang terus tergerus abrasi. Meski area tanam di Karawang hanya sekitar dua hektare, dirinya berharap gerakan ini memicu aksi lebih besar di wilayah pesisir.

“Walaupun hanya sekitar dua hektare, kita berharap gerakan kecil ini menjadi gelombang besar penanaman mangrove. Mangrove adalah benteng alam penjaga lautan,” ujarnya.

Sugeng menambahkan, PLN juga memberikan pelatihan perhitungan karbon serta memastikan perawatan tanaman selama enam bulan sebagai komitmen dalam konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menyebut penanaman mangrove merupakan bagian dari upaya menangani 12 juta hektare lahan kritis di Indonesia. Ia menegaskan abrasi di pantai Jawa Barat telah mencapai lebih dari 300 hektare dalam beberapa tahun terakhir.

“Kegiatan hari ini bukan hanya simbolis. Ini wujud sinergi bersama dalam mengatasi degradasi lingkungan. Garis pantai kita panjang, PR besar, tapi kolaborasi seperti ini sangat berarti,” katanya.

Ketua Fordas Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz, menyampaikan bahwa berdasarkan analisis garis pantai (DSAS) periode 1990–2018, daratan di pesisir Karawang rata-rata tergerus 101,28 meter, dengan laju abrasi mencapai 3,64 meter per tahun. Karena itu, penanaman 15.000 mangrove di kawasan konservasi Desa Muara Cilamaya menjadi langkah penting memulihkan ekosistem pesisir.

“Program ini bukan hanya untuk menghijaukan pesisir, tetapi strategi mengurangi ancaman abrasi, meningkatkan kualitas ekosistem laut, dan memperluas habitat biota pesisir,” ujarnya.

Ia menegaskan, upaya ini juga menjadi ajakan bagi masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal untuk bersama menjaga pesisir.

“Masa depan lingkungan bukan hanya soal berapa banyak pohon yang ditanam, tetapi seberapa besar komitmen kita merawatnya,” tambahnya.

Kegiatan kolaboratif ini diharapkan dapat menghadirkan dampak nyata dan berkelanjutan bagi pesisir Karawang.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network