Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Karawang Hadir dengan Wajah Baru

Nurul Rahma Amalia/Mg
Kepala UPTD PPA Karawang, Karina Nur Regina. Foto : Istimewa.

KARAWANG, iNewsKarawang.id – Layaknya ulat yang bermetamorfosa menjadi kupu-kupu, layanan perlindungan perempuan dan anak di Karawang kini hadir dengan wajah baru. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang resmi mentransformasikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Transformasi ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan lompatan kelembagaan agar layanan bagi korban kekerasan semakin kuat, cepat, dan terarah.

Kepala UPTD PPA Karawang, Karina Nur Regina, mengatakan perubahan tersebut merupakan amanat Undang-Undang dan UTPKS yang mewajibkan setiap daerah memiliki unit teknis khusus di bidang perlindungan masyarakat.

“Kalau dulu masih berbasis P2TP2A, sekarang kita sudah menjadi UPTD PPA. Artinya pemerintah lebih hadir langsung dalam memberikan layanan,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Dengan bentuk barunya, UPTD PPA Karawang kini memiliki 11 layanan utama, di antaranya penerimaan laporan, jangkauan korban, pemenuhan hak korban, pendampingan psikologis, hingga reintegrasi sosial. 

"Enam layanan sudah dituangkan dalam e-book yang segera diluncurkan, sedangkan lima lainnya dijalankan melalui kolaborasi lintas pihak," terangnya.

Karina menegaskan, perbedaan antara P2TP2A dan UPTD PPA sangat signifikan. Jika sebelumnya proses penanganan korban masih terhambat birokrasi, kini unit teknis bisa langsung bergerak cepat.

“Kalau dulu di P2TP2A banyak keterbatasan dan langkah kita terbilang pendek. Namun sekarang layanan lebih cepat, tidak perlu melewati banyak pintu lagi,” ucapnya.

Sejalan dengan transformasi tersebut, UPTD PPA juga mencatat perkembangan jumlah kasus kekerasan di Karawang. Hingga September 2025, terdapat 111 kasus yang ditangani, turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 181 kasus. Meski begitu, angka tersebut masih menjadi tantangan serius.

“Kami ingin korban merasa nyaman untuk melapor. Kesadaran masyarakat yang meningkat adalah hal baik, tapi tentu harapan kita jumlah kasusnya terus menurun,” tambah Karina.

Dengan wajah baru ini Ia juga berharap masyarakat agar lebih berani mencegah, melapor dan tidak diam jika ada tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak disekitarnya.

"jangan takut untuk melaporkan, karena kekerasan bukan lagi untuk disembunyikan karena pelaku harus diganjar hukuman yang setimpal," tukasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network