KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Astra Honda Motor (AHM) bersama PT Daya Adicipta Motora (DAM) meresmikan Pos AHASS Teaching Factory (Tefa) pertama di Kabupaten Karawang yang berlokasi di SMK Rosma, Rabu (10/9/2025). Fasilitas ini dihadirkan untuk memperkuat pendidikan vokasi, khususnya bagi siswa jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
Kepala Technical Development Department DAM, Yudi Heriyadi, mengatakan Pos AHASS Tefa menjadi sarana pembelajaran berbasis industri. Siswa tidak hanya belajar teori di kelas atau praktik di bengkel sekolah, tetapi langsung melayani konsumen yang datang untuk melakukan servis motor.
"Siswa bisa belajar bagaimana menangani unit motor konsumen secara nyata. Selama ini mereka hanya praktik di bengkel sekolah, sekarang mereka punya kesempatan menghadapi keluhan hingga komplain konsumen. Itu menjadi pengalaman berharga karena hasil kerja tetap dibimbing dan diperiksa mekanik resmi serta quality control,” ujar Yudi.
Menurutnya, dari 13 SMK binaan Honda di Karawang, tidak semua bisa membuka Pos AHASS Tefa. Hanya sekolah dengan grade A+ yang berhak mendapat fasilitas ini.
"SMK binaan Honda itu ada tiga grade, mulai dari B, A, lalu A+. Nah, hanya grade A+ yang bisa otomatis menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) sekaligus memiliki Pos AHASS Tefa,” jelasnya.
SMK Rosma menjadi sekolah pertama di Karawang yang berhasil mencapai grade tersebut. Yudi menambahkan, Pos AHASS Tefa tidak hanya melatih keterampilan teknis, tapi juga membuka peluang karier lain.
"Misalnya, ada siswa TSM yang selain menguasai teknik juga punya komunikasi yang baik. Itu bisa menjadi modal untuk menjadi tenaga penjual atau marketing. Konsumen biasanya lebih percaya pada orang yang menjelaskan produk dengan pengetahuan teknis yang kuat. Jadi peluang kerja siswa lebih luas, tergantung kompetensinya,” tambah Yudi.
Sementara itu, Kepala SMK Rosma Karawang, Ni Putu Ayu Widi Intari menyebut hadirnya Pos AHASS Tefa pertama di Karawang menjadi berkah sekaligus tantangan.
“Berkahnya, kami kini punya TUK sendiri sehingga tidak perlu keluar sekolah untuk sertifikasi. Guru kami juga sudah bersertifikat, ada yang level silver dan bronze. Tantangannya, tentu bagaimana merawat dan mengembangkan Pos AHASS ini agar manfaatnya maksimal,” ujarnya.
Ni Putu menilai Pos AHASS Tefa sangat bermanfaat karena siswa bisa melayani konsumen secara langsung. “Mereka belajar menghadapi problem nyata. Ketika ada konsumen komplain, siswa bisa berlatih bagaimana cara menanganinya. Itu membentuk karakter mereka,” katanya.
Saat ini, SMK Rosma memiliki sekitar 400 siswa kelas XII jurusan TSM. Namun tidak semua ditempatkan di Pos AHASS. Hanya siswa yang sudah menjalani PKL dan dinilai kompeten yang dipilih.
"Kami tidak asal menempatkan siswa. Ada proses seleksi, mulai dari rekam jejak PKL, kemampuan analisis, penguasaan komputer, public speaking, hingga kemauan belajar. Semua kami nilai sebelum menempatkan mereka di Pos AHASS,” tambahnya.
Sistem penempatan menggunakan rolling, setiap bulan empat siswa bertugas. Tidak hanya dari jurusan TSM, siswa manajemen perkantoran dan akuntansi juga dilibatkan untuk mengurus administrasi bengkel.
Ni Putu berkomitmen, SMK Rosma Karawang siap mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki soft skill dan sikap yang baik.
"Di dunia kerja bukan hanya knowledge yang dibutuhkan, tapi juga skill dan attitude. Di Tefa ini kami berharap karakter siswa terbentuk sehingga mereka siap menghadapi persaingan,” tegasnya.
Ia berharap kehadiran Pos AHASS Tefa dapat melahirkan lulusan yang matang, baik dari sisi teori, praktik, maupun pengalaman melayani konsumen.
"Dengan adanya Pos AHASS Tefa, lulusan SMK Rosma tidak hanya siap bekerja di industri, tapi juga bisa membuka lapangan kerja sendiri,” tutupnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
