KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Sejumlah warga Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang mengeluhkan tidak lagi menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Salah satunya dialami Eka (49). Ia mengaku sudah empat tahun terakhir rutin menerima bantuan tersebut karena masuk kategori keluarga tidak mampu. Namun, tahun ini namanya tiba-tiba hilang dari daftar penerima.
“Udah empat tahunan saya dapat. Tapi setelah ada perubahan sistem data dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ke DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional) yang ramai waktu itu, nama saya tiba-tiba tidak ada dan akhirnya enggak dapat tahun ini,” ujarnya kepada iNEWSKarawang.id, Rabu (10/9/2025).
Menurut Eka, bukan hanya dirinya yang mengalami hal tersebut. Sejumlah tetangganya yang juga berasal dari keluarga tidak mampu ikut terhapus dari daftar penerima. Ironisnya, justru ada warga dengan kondisi ekonomi lebih baik yang tetap mendapatkan bantuan.
“Banyak, bukan saya aja. Mereka juga ngeluh, apalagi bantuan itu bisa jadi tambahan buat kebutuhan hidup kita yang seadanya ini. Eh malah mereka yang punya mobil, rumahnya bagus-bagus yang dapat. Jadi kayak enggak adil dan enggak tepat sasaran,” katanya.
Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan evaluasi dan audit ulang terhadap data penerima bantuan sosial agar program tersebut benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
“Tolonglah cek lagi, jangan malah yang tajir-tajir dapat bantuan. Sedangkan kita yang sehari-harinya serba kurang malah nggak dapat,” tukasnya.
Sementara itu, saat di konfirmasi ke Anggota PSM Kelurahan Karangpawitan, Asep membenarkan jika tahun ini hampir 40 persen penerima bantuan PKH dan BPNT di wilayahnya dihapus karena beberapa faktor.
"Tahun lalu, 1.644 orang sekarang cuma 974 orang yang menerima bantuan PKH dan BPNT di Karangpawitan. Faktornya beragam, diantaranya karena terdata pinjaman online, judi online dan memang masyarakat mampu," kata Asep.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait