KARAWANG, iNEWSKarawang.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM Desa) Kabupaten Karawang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Selasa,(22/4/2025).
Diungkapkan Kepala DPM Desa Kabupaten Karawang, Muhammad Syaefulloh, pelaksanaan monev ini merupakan tindak lanjut atas tuntutan masyarakat yang meminta evaluasi terhadap kinerja Kepala Desa Karangligar.
Lanjutnya, Evaluasi dilakukan mencakup aspek etika, sikap, serta transparansi dalam pengelolaan anggaran desa. Termasuk penggunaan anggaran mitigasi bencana, yang sebelumnya sempat menjadi sorotan publik.
“Monev ini dilakukan secara menyeluruh. Untuk aspek etika dan sikap, akan kami berikan pembinaan melalui pihak kecamatan,” jelas Syaefulloh, Selasa (22/4/2025).
Menanggapi desakan warga yang meminta pemberhentian kepala desa, Syaefulloh menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sepihak karena terdapat prosedur yang harus dilalui.
“Tidak bisa sembarangan. Baik pemberhentian sementara maupun definitif, ada mekanismenya,” ujarnya.
Senada, Camat Telukjambe Barat, Arta, menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi warga. Kemudian untuk pegawai yang diberhentikan karena salah surat, Ia memastikan jika sampai saat ini pegawai tersebut masih bekerja.
“soal kesalahan surat peringatan jadi surat pemberhentian, dipastikan pegawai tersebut masih bekerja di Kantor Desa. Dan Kadesnya sudah kita lakukan pembinaan dengan harapan bisa bekerja dengan lebih baik lagi” tegas Arta.
Dikabarkan sebelumnya, Ratusan warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang geruduk Kantor Desa, Senin,(21/4/2025). Aksi tersebut buntut dari kinerja Kepala Desa yang dinilai tidak sanggup mengatasi persoalan di Desa Karangligar.
Hadir dalam aksi tersebut Kepala Bidang Administrasi Desa pada DMPD Karawang, Andri beserta Camat Telukjambe Barat, Arta.
Dari pantauan reporter iNewskarawang.id, massa aksi mulai mendatangi Kantor Desa Karangligar sekitar Pukul 9.20 WIB. Mereka datang membawa sejumlah spanduk yang salahsatunya bertuliskan "Kemana Perginya Anggaran Desa".
Dalam tuntutannya, massa aksi mendesak agar Kepala Desa yang kini dijabat oleh Ersim diberhentikan. Tidak hanya itu, mereka juga meminta agar dilakukannya transparansi anggaran desa sejak awal Ersim menjabat.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait