JAKARTA, iNewsKarawang.id-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia sangat kaya sumber daya alam (SDA). Bahkan ada harta karun terpendam di Sulawesi Tenggara yang hasilnya belum dioptimalkan.
1. Potensi Aspal Buton
Menperin menjelaskan, Indonesia memiliki aspal Buton yang menjadi sumber daya alam Indonesia berupa campuran bitumen dan batuan kapur yang secara spesifik ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023, sumber daya aspal Buton diperkirakan mencapai 576,87 juta ton dengan cadangan sebesar 218,87 juta ton.
“Potensi ini menjadikan aspal Buton sebagai aset nasional yang dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan kualitas aspal maupun sebagai substitusi aspal minyak, kata Menperin, di Jakarta, Senin (31/3/2025).
2. Pengolahan Aspal Buton
Diketahui, saat ini, terdapat 34 pabrik pengolahan aspal Buton di Indonesia yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 324 ribu ton aspal minyak.
Pabrik-pabrik ini mampu menghasilkan lima jenis produk aspal Buton, yaitu B5/20, B50/30, CPHMA, Pracampur, dan ekstraksi murni.
3. Tingkat Ulitisasi Industri
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyebut, meski begitu, tingkat utilisasi industri ini masih rendah, di mana dalam empat tahun terakhir, pemanfaatan setiap jenis produk belum pernah mencapai 15%
Guna mengatasi tantangan ini, Kemenperin telah menetapkan visi dalam peta jalan hilirisasi aspal Buton, yaitu aspal Buton menjadi tuan rumah pasok aspal dalam kerangka swasembada aspal nasional 2030.
“Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu peningkatan utilisasi industri aspal Buton berkualitas yang terstandarisasi, pengembangan industri aspal Buton murni, serta penumbuhan ekosistem industri aspal Buton berbasis industri hijau," imbuhnya.
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan aspal Buton, pada tahun 2024, Kemenperin juga telah melaksanakan berbagai upaya strategis, di antaranya memfasilitasi partisipasi industri aspal Buton dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri dan 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.
Selain itu, melaksanakan sosialisasi regulasi tata kelola penggunaan aspal Buton, mengusulkan kaji ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk aspal Buton, menyusun kajian kelayakan peralatan produksi dan pengembangan teknologi ekstraksi murni, serta berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung penggunaan aspal Buton.
"Dengan berbagai langkah strategis ini, Kemenperin optimistis bahwa industri aspal Buton akan semakin berkembang dan mampu menjadi solusi dalam mewujudkan kemandirian aspal nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri," pungkas Taufiek.
Editor : Boby
Artikel Terkait