KARAWANG, iNewskarawang.id - Nelayan di Karawang menolak usulan Bupati Karawang terkait penggabungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) dengan Dinas Perikanan.
Hal itu diungkapkan oleh Rasam salah satu tokoh nelayan yang juga Pokmaswas Pasir putih Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang.
Dikatakan Rasam, dirinya bersama para nelayan baik di Pokmaswas Pasir Putih dan sekitar menolak keras dengan usulan Bupati Karawang untuk menggabungkan tersebut.
"Kita para nelayan di Pasir Putih sangat menolak dengan penggabungan dinas yang usulan Pak Bupati. Kita yang masih dinaungin dinas saja kesejahteraannya belum secara maksimal terjamin, bagaimana nanti kalau sudah digabung, bisa dilupakan kita," kata Rasam saat dihubungi oleh reporter iNewskarawang.id, Senin,(22/4/2024).
Menurut Rasam, jika Dinas Perikanan digabung akan memberikan dampak yang cukup besar kepada para nelayan dan juga petani tambak di Karawang, Karena ada beberapa bidang serta program yang hilang.
"Kita bakal dilupakan, apalagi Karawang ini terkenal dengan lumbung padi, dikhawatirkan akan lebih fokus ke pertanian dari para perikanan," Ujarnya.
Dan apabila usulan tersebut terealisasikan, Ia berharap Bupati dan dinas terkait tidak melupakan nasib nelayan di Karawang.
"Tetap menolak, tapi kalau pun tetap digabungkan, kita minta agar program-program yang sudah ada di dinas perikanan tidak hilang karena itu berhubungan langsung dengan kesejahteraan kita," Tandasnya.
Selain itu, reaksi penolakan juga diungkapkan oleh Muslim Hafidz selaku ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Jawa Barat. Disampaikannya, saat kabar tersebut mencuat pihaknya sudah menolak. Mengingat, Nelayan di Kabupaten Karawang sepanjang pesisir laut sepanjang 84,23 KM merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan oleh ditambah dengan para budidaya ikan.
"Dari awal kami menolak untuk penggabungan dinas perikanan ke dinas pertanian. Jika digabungkan dengan Dinas Pertanian, dimana posisi Dinas Pertanian yang wajib concern sebagai dinas yang jadi lokomotif swasembada pangan dan pusat pertanian di Indonesia," Ungkap Muslim Hafidz, Senin,(22/4/2024).
Ia juga menyebut jika penggabungan itu terjadi, potensi perhatian pemerintah makin berkurang dan tak terurus, bahkan para nelayan akan semakin terlupakan.
"Ingat, nelayan bagian yang tidak terpisahkan dengan Karawang. Jika alasannya selalu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan kecil, tolong pemerintah kabupaten pertimbangkan kembali, tidak hanya berfikir pendapatan daerah, tapi berfikir kepedulian dan perlindungan terhadap nelayan," Tuturnya.
Saat dikonfirmasi oleh pewarta, Plt. Kepala Dinas Perikanan Karawang Udin mengatakan jika saat ini wacana penggabungan dinas belum final.
"Terkait kabar tersebut benar. Saat ini kita bersama instansi terkait sedang menggodok perdanya. Akan tetapi, tidak perlu khawatir kita akan tetap mempertahankan kesejahteraan nelayan di Karawang, Kata Plt. Kepala Dinas Perikanan Karawang Udin, saat ditemui di Kantor Dinas Perikanan, Senin,(22/4/2024).
Lebih lanjut, kata Udin, pihaknya saat ini tengah mempertahankan struktural bidang serta program yang ada di dinasnya jika nantinya akan digabung dengan DPKP. Mengingat, kesejahteraan 2.700 nelayan yang ada di Karawang ini amat penting karena Karawang memiliki potensi hasil perikanannya.
"Kita tidak masalah jika digabungkan. Tapi, sangat disayangkan karena potensi perikanan di Karawang cukup besar," Ujarnya.
"Kalau pun nantinya digabung, kita juga sudah mengusulkan, program dari dinas perikanan, kegiatan-kegiatan lainnya dan anggaran itu harus tetap sesuai dan berjalan, Apalagi program yang sudah berjalan. sebab, ini berhubungan langsung dengan kesejahteraan mereka (nelayan)," Tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait