JAKARTA, iNewsKarawang. id-Secara teori astronomis, bulan sudah nampak dan memungkinkan untuk bisa dilihat (imkan rukyah) sehingga besok Rabu 1 Syawal atau Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hal itu disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh dalam Sidang Isbat Penentuan Awal Syawal 1445 H.
Ia diminta memberikan pertimbangan pada Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H.
Namun berdasarkan data hisab, lanjutnya, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit).
Serta sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit). Data ini sdh memenuhi syarat minimal visibilitas hilal, yaitu apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
"Saya secara khusus menyampaikan, momentum Idul Fitri 1 syawal 1445 H yang dilaksanakan secara bersama ini perlu dijadikan momentum untuk memeperkokoh rasa kebersamaan dan persaudaraan kita, yang bisa jadi kendor pasca pemilu karena perbedaan pilihan politik,” ucapnya, dikutip Selasa (9/4/2024).
"Idul Fitri 1445 H yang bersama-sama ini merupakan Amul Jamaah, tahun keberaamaan dan persaudaraan, membagun rekonsiliasi nasional untuk bersama-sama membangun bangsa,” tambahnya.
Asrorum menutup pesannya, saatnya mengedepankan kebersamaan dan titik temu serta menurunkan ego dan mengenyampingkan perbedaan, semata untuk kepentingan persatuan nasional. Persatuan dan persaudaraan adalah modal dasar kita untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Editor : Boby