JAKARTA - iNewsKarawang.id
Bandara Makhachkala Uytash (MCX) tiba tiba diserbu massa yang mengatasnamakan pro Palestina di Dagestan, Rusia.
Peristiwa itu terjadi ketika mereka mengetahui pesawat milik Israel akan mendarat di sana pada Minggu, akhir pekan kemarin sekitar jam 19.00 waktu setempat.
Kemudian mereka merangsek masuk ke bandara dan meneriakkan berbagai slogan anti-Yahudi. Banyak penumpang di bandara yang terpaksa bersembunyi karena takut diserang.
Diketahui sebagian besar massa yang datang tersebut merupakan pria muslim Rusia.
Mengutip The Guardian, beberapa hari lalu penduduk Dagestan juga sempat mengepung sebuah hotel untuk mencari tamu Yahudi yang kemungkinan menginap di sana mencari perlindungan.
Otoritas setempat mengatakan ada 20 orang yang terluka karena insiden tersebut, sementara dua orang dalam kondisi kritis. Karena kejadian itu, 60 orang akhirnya ditahan dan 150 penunjuk rasa telah teridentifikasi.
Video serbuan penduduk Dagestan ke bandara yang telah beredar di media sosial memperlihatkan ratusan pemuda yang telah menunggu di bandara Makhachkala Uytash.
Beberapa pemuda juga membawa bendera Palestina dan plakat yang berisi kecaman terhadap Israel. Teriakan takbir juga beberapa kali terdengar dalam video.
Massa memaksa masuk dan mencoba naik ke pesawat Red Wings yang diyakini terbang dari Tel Aviv. Mereka juga bertanya apakah penumpang dalam pesawat tersebut warga negara Rusia atau Yahudi.
Sebelum menyerbu area runway, massa lebih dulu menyerbu ruang tunggu dan menginterogasi penumpang di sana.
Sementara di dalam pesawat, pilot telah memberikan peringatan kepada penumpang bahwa ada massa yang mengepung pesawat mereka dan meminta untuk tidak membuka pintu pesawat.
Aksi pengepungan bandara tersebut bermula dari postingan di Telegram yang memberitahu bahwa penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi Israel dan akan tiba di Dagestan malam itu.
Diketahui, akun Utro Dagestan yang menyebarkan informasi tersebut memuat berita dengan tambahan konspirasi. Akun itu meminta masyarakat untuk mengepung dan menginterogasi penumpang dan menyuruh mereka mengecam pemerintah Israel.
Aksi sentimen anti Israel ini telah meluas ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia yang tidak pernah sepi dari aksi unjuk rasa mengecam invasi biadab negeri pimpinan Benyamin Netanyahu itu.
Editor : Boby
Artikel Terkait