BREAKING NEWS : 457 Hektare Lahan Padi di Karawang Terserang Hama Tikus

Iqbal Maulana Bahtiar
Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman pada DPKP Karawang, Dadan Danny (Foto : iNewskarawang.id/Iqbal Maulana Bahtiar)

KARAWANG, iNewskarawang.id - 457 hektare lahan tanaman padi di 20 Kecamatan di Kabupaten Karawang terserang hama tikus. Hal tersebut diungkapkan Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Dadan Danny, Selasa,(17/10/2023)

"Data terakhir pada tanggal 15 Oktober 2023, Untuk luasan areal persawahan yang terdampak hama tikus sekitar 457 hektare dan 2.414 hektare lainnya terancam," kata Dadan, Selasa,(17/10/2023)

Lebih lanjut, kata Dadan, wilayah yang terserang hama tikus di Karawang hampir merata. Bahkan, katanya, dari 30 kecamatan di Karawang, 20 kecamatan diantaranya terserang hama tikus.

"Hanya 10 kecamatan di Karawang yang tidak terserang hama tikus. Yakni, Kecamatan Tegalwaru, Pangkalan, Telukjambe Barat, Klari, Purwasari, Cikampek, Kota Baru, Tirtamulya, Majalaya dan Cibuaya. Sisanya terserang," jelasnya

Masih kata Dadan, ada 3 wilayah terluas yang terserang hama tikus di Karawang, yakni ; Kecamatan Pedes 165 hektare, Kecamatan Lemahabang 40 hektare dan Kecamatan Rawamerta 32 hektare. 

Sambung Dadan, dari areal yang terserang hama tikus tidak sampai berdampak terlalu parah, apalagi sampai menyebabkan puso.

"Enggak, enggak sampai puso. Ini baru kelihatan hama tikus yang menyerang, tapi Alhamdulillah sudah dalam penanganan," ujarnya.

Kemudian, Ia juga mengatakan, ada beberapa faktor hama tikus menyerang lahan pertanian. Salah satunya karena faktor habitat.

"Faktornya banyak, seperti Habitat dan lingkungan yang mempengaruhi hama tikus itu beralih mencari makanan ke lahan pertanian. lalu, tingkat ketinggian air di sawah dan mendekati masa panen pun menjadi salah satu faktornya," jelas Dadan.

Dan untuk menanggulangi semakin parahnya dampak serangan hama tikus di Karawang, Pihaknya bersama para petani telah melakukan berbagai upaya. Diantaranya dengan metode Gropyokan dan pemanfaatan Rumah Burung Hantu (Rubuha).

"Kita sudah melakukan upaya, mulai dari gropyokan, kita sudah lakukan. Dan pemanfaatan rubuhan juga sudah kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya puso dari serangan hama tikus tersebut," katanya

Dadan juga mengimbau kepada para petani agar mampu memanfaatkan Rubuha dengan baik. Sebab menurutnya, dengan pemanfaatan Rubuha dapat mengurangi dampak hama tikus.

"Banyak cara menangkal hama tikus, seperti penerapan pola tanam yang baik serta mengontrol ketinggian air di sawah. Dan para petani juga harus mampu manfaatkan rubuhan, buat rubuha. Sebab manfaat rubuha ini besar sekali, karena 1 burung hantu mampu memangsa 5-7 ekor tikus," tandasnya

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network