Hubungan Yahudi dengan Dajjal
Merujuk konsep teologi Yahudi, disebutkan bahwa Yahudi arus utama tidak mengakui Isa bin Maryam (umat Kristiani menyebutnya Yesus) sebagai Tuhan atau seorang perantara Tuhan, ataupun bagian dari Trinitas. Mereka berkeyakinan bahwa Isa bin Maryam bukanlah Mesias, dengan alasan bahwa Nabi Isa tidak memenuhi Nubuwat Mesianik yang tertulis di dalam Tanakh (Alkitab Ibrani) dan juga tidak memenuhi kualifikasi personal Mesias. Namun ada sejumlah orang Yahudi yang menerima dan mereka disebut "Messianic Jews" (orang Yahudi Mesianik).
Bagi umat Yahudi, Al-Masih yang mereka tunggu bukanlah Isa bin Maryam sebagaimana keyakinan Islam. Mereka menunggu Messias lain yaitu Dajjal yang matanya buta sebelah. Dalam Buku "The Diary of Dajjal" karya Noriagaa dan Archenarh disebutkan, kemunculan Dajjal dari dulu sudah ditunggu-tunggu umat Yahudi Israel. Dajjal kelak akan memimpin umat Yahudi di akhir zaman.
Mantan Ketua Rabi Israel, Yisrael Meir Lau pernah berusaha meyakinkan penduduk dunia dengan mengatakan bahwa sampai tiba waktunya Mesias (Dajjal) datang dan mereka cukup suci untuk memasuki Baitul Maqdis Palestina (Masjid Al-Aqsha) yang diyakini sebagai tempat "Kuil Sulaiman".
Padahal faktanya, Kuil Sulaiman itu hanya mitos. Yang benar adalah Nabi Sulaiman mengembangkan pembangunan Masjid yang kini dikenal dengan Masjid Al-Aqsha. Al-Aqsha pertama kali dibangun Nabi Ibrahim (riwayat lain dibangun Nabi Adam), kemudian diteruskan oleh Nabi Ya'kub, direnovasi oleh Nabi Dawud dan diperluas oleh Nabi Sulaiman. Dan terus mengalami renovasi hingga di masa kepemimpinan Umar bin Khattab dan khalifah Islam.
Jika hari ini Israel menguasai Palestina dan memerangi warga muslim Palestina, maka di akhir zaman jelang Kiamat kelak mereka akan binasa bersama Dajjal yang mereka tunggu-tunggu. Inilah Nubuwah Nabi tentang keadaan umat Yahudi dan kematian Dajjal di akhir zaman.
Wallahu A'lam
Editor : Boby
Artikel Terkait