JAKARTA, iNewskarawang.id - Menanggapi persoalan dugaan pemerasan yang dilakukan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah menangani kasus dugaan korupsi pada Kementerian Pertanian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika perkara tersebut belum diketahui secara pasti.
"Saya belum tahu permasalahannya secara detail. Saya belum mendapatkan informasi secara detail. Karena masalahnya masih simpang siur seperti ini. Dan saya kalau komentar nanti saya ada yang bilang mengintervensi," ucap Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023).
Sambungnya, Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak mau mendahulu para penegak hukum. Sebab dirinya khawatir jika memberikan statemen lebih dahulu justru dianggap melakukan intervensi kepada satu belah pihak.
"Jadi saya ini masih mencari informasi-informasi sebetulnya kasus ini seperti apa? Tapi itu emang adalah urusan penegakan hukum, jangan sampai kalau saya mengomentari lebih awal ada yang menyampaikan intervensi. Ini tadi saya menunggu informasi detail mengenai hal ini," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, KPK tengah mendalami kasus korupsi yang menyerat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dalam kasus ini diduga pimpinan KPK terlibat pemerasan dalam penanganan perkara tersebut.
Dugaan adanya pemerasan terhadap Mentan pertama kali terungkap dari beredarnya Salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya. Surat panggilan tersebut ditujukan kepada ajudan Mentan bernama Panji Harianto dan seorang sopir bernama Heri.
Dalam surat panggilan tertanggal 25 Agustus 2023 tersebut, keterangan keduanya dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK terkait penanganan perkara di Kementan. Dalam surat itu tidak disebutkan spesifik nama pimpinan KPK yang dimaksud.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait