Bawang Merah Sangat Besar Khasiatnya,Ini Diungkap Alquran dan Sains

Novie Fauzia/Boby
Ilustrasi Alquran dan sains mengungkap manfaat bawang merah untuk kesehatan tubuh. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewskarawang.id - Bagi yang gemar memasak tentunya sudah tidak asing lagi dengan buymbu dapur bawang merah

Perlu diketahui bawang merah merupakan salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya. Tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik subtropis maupun tropis.

Wujud bawang merah berupa umbi yang dapat dimakan mentah. Kemudian bisa untuk bumbu masak, acar, obat tradisional.

Kulit umbi bawang merah dapat dijadikan zat pewarna. Lalu daunnya bisa pula digunakan untuk campuran sayur.

Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa. Ini merupakan spesies yang memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama kolektif bawang bombai. 

Tapi tahukah Anda, keberadaan bawang merah ternyata sudah jauh lebih lama dijelaskan dalam ayat-ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, 'Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.' Dia (Musa) menjawab, 'Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.' Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." (QS Al Baqarah: 61).

Kemudian dalam salah satu riwayat hadits juga disebutkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Barang siapa yang memakannya (bawang merah dan bawang putih), maka hendaknya ia menyempurnakan (proses) memasaknya." (HR Abu Dawud)

Aisyah Radhiyallahu anha berkata, "Makanan terakhir yang disantap Rasulullah mengandung bawang merah di dalamnya." (HR Abu Dawud).

Dilansir "Buku Pintar Sains dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, bawang merah adalah makanan sekaligus obat. Di beberapa belahan dunia dan fase sejarah, bawang merah dikenal memiliki kelebihan istimewa.

Para Firaun Mesir Kuno sangat memerhatikan pentingnya bawang merah. Mereka mengandalkannya sebagai bahan masakan, menjadikan sebutan dalam sumpah mereka, bahkan nyaris saja mengultuskannya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya rekaman kisah yang ditulis di atas daun lontar dan dinding kuil ritual mereka.

Kemudian para Firaun juga meletakkan bawang bersama jasad mumi raja sebagai tanda untuk bernapas saat sang raja dibangkitkan lagi. Para tabib Mesir Kuno juga kerap meresepkan bawang merah sebagai obat untuk memperlancar air seni, memperbaiki gizi, dan menambah nafsu makan.

Bahkan dalam bahasa Mesir kuno, kata "tempat ibadah" dikaitkan dengan kata "bawang" dan berderivasi menjadi kata "bashal" (bawang merah) dalam bahasa Arab.

Kedokteran modern pun menegaskan kebenaran pendapat para dokter kuno. Lebih dari itu, banyak manfaat dan keistimewaan bawang merah yang kini baru terungkap serta dibahas secara lebih luas daripada apa yang pernah beredar di kalangan dokter kuno.

Dalam dunia medis modern, bawang merah termasuk kelompok antivirus alami. Seperti halnya bawang putih, bawang merah mengandung zat alisin yang dikenal bermanfaat menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi akibat penyempitan pembuluh nadi. Namun, kandungan alisin bawang merah lebih rendah.

Bawang dapat membunuh bakteri di mulut dan perut, sehingga berdampak pada peluang pertambahan usia dan pencegahan kanker. Penelitian terkini menyimpulkan bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi bawang merah terbukti berisiko lebih kecil terkena kanker.

Sebuah riset mutakhir di Belanda pun menegaskan adanya hubungan yang erat antara konsumsi bawang merah dan minimnya risiko terkena kanker perut.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network