KARAWANG, iNewskarawang.id - Anggota DPRD Karawang sekaligus Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Karawang, Indriyani angkat suara terkait maraknya calo padi yang bergentayang menjelang musim panen di Kabupaten Karawang.
Menurut Indri, permasalahan calo padi akan terus menerus muncul jika pemerintah tidak peka akan kondisi riil di lapangan. Sebab banyak "bohir" yang memberi modal.
"Calo padi ini bermuara juga dari awal perencanaan musim tanam, banyak bohir-bohir, spekulan yang sudah meminjamkan modal untuk petani menghadapi musim tanam. Dan calo ini hanya muncul memang pada saat musim panen tiba," kata Indri, Rabu,(17/5/2023)
Dari persoalan tersebut, sambung Indri, Pemerintah harus hadir konsisten mulai dari perencanaan masa tanam, dukungan benih dan pupuk serta bantuan modal usaha.
Namun, kata Indri, kenyataan dilapangan malah berbanding terbalik, ditambah lagi persoalan pupuk subsidi di Karawang.
"Pupuk subsidi tentunya masih menjadi momok yang menakutkan bagi para petani, program kartu tani ternyata tidak menyelesaikan carut marut kaitan pupuk subsidi. Kemudian dengan pola yang beribet dengan pihak perbankan, petani lebih memilih para spekulan tadi untuk meminjam modal," ujarnya
Masih kata Indri, terkait penyerapan hasil panen juga masih jadi PR Pemkab. Sebab, ketika panen tiba, produk gabah meningkat, harganya anjlok.
Padahal, kata Indri, beberapa tahun lalu pemerintah melalui TNI, pernah mempunya program sergap (serap gabah petani). Namun, diperjalanan gaungnya hilang seiring dengan gantinya kebijakan di pemerintah pusat.
"Oleh sebab itu, disarankan kepada pemkab Karawang untuk membentuk BUMD khusus pertanian, yang salah satunya bisa menyerap hasil pertanian khususnya padi," tandasnya
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait