3. Piala Davis 2009
Di Swedia pada 2009, Piala Davis seharusnya terlaksana. Namun, penyelenggaraan turnamen tenis itu diwarnai aksi penolakan terhadao Israel hingga muncul kerusuhan ternama yang dikenal Anti-Israel Riots.
Pemerintah kota Malmo pun sudah menolak kehadiran Israel di Piaal Davis 2009. Namun demikian, Israel pada akhirnya tetap hadir di turnamen ini. Bahkan menang atas Swedia dengan skor 3-2.
2. WTA Tour
Masih dari dunia tenis. Pada tahun 2009 di Dubai, ada ajang WTA Tour yang digelar. Ada atlet Israel, Shahar Peer, yang ikut serta dalam ajang tersebut.
Namun demikian, Uni Emirat Arab selaku tuan rumah tidak memberikan viisa kepada Shahar Peer. Alhasil, hasrat Shahar Pper untuk menjadi atlet Israel pertama di Dubai pun sirna.
1. Diusir AFC
Sebelum bergabung di UEFA. Federasi Sepakbola Israel merupakan bagian dari AFC alias Asosiasi Sepakbola Asia. Mereka menjadi bagian dari sepakbola Asia pada 1954 hingga 1974 silam.
Namun demikian, kehadiran Israel di Asia ditentang oleh negara-negara Arab dan Muslim lainnya. Pada tahun 1958, bahkan, Israel sukses melaju hingga play-off tanpa sekalipun bertanding. Namun, mereka akhirnya disingkirkan oleh Wales sebelum sampai ke putaran final.
Pada 1974, Kuwait mengambil inisiatif untuk mengeluarkan AFC. Dari voting, ada 17 anggota AFC yang menolak Israel, sedangkan 13 lainnya mendukung dan enam negara lainnya abstain. Israel terlunta-lunta di dunia sepakbola sejak saat itu. Mereka baru bergabung dengan UEFA pada 1994.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait