Viral Curhatan Masyarakat di Medsos Soal Pelayanan Buruk RSUD Karawang, Begini Kisahnya

Iqbal Maulana Bahtiar
Viral dimedia sosial (Foto: tangkapan layar)

 

KARAWANG, iNewskarawang.id - Viral di Media sosial, sebuah akun Facebook bernama 'Ayahna Ferry' mengunggah sebuah foto seorang kakek. 

Dalam foto tersebut tertulis sebuah ungkapan kekecewaan atas pelayanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.

"Lihat akibat penangan yg jelek RSUD Karawang. Hingga ortua saya menghembuskan nafas terakhir di depan pintu RSUD
Dengan alasan ruangan penuh. Kalo penganan cepat dan tanggap mungkin kejadian ini akan berbeda," tulis akun Facebook  bernama Ayahna Ferry, Kamis,(23/3/2023)

Tidak hanya itu, dirinya juga mempertanyakan kegunaan program Karawang sehat jika pihak rumah sakit selalu menolak.

"Apa guna nya ada Karawang sehat kalo pihak rumah sakit selalu ada penolakan. Mana keadilan buat orng kecil, RSUD cuma memakai logo masyarakat tapi ke masyarakat begitu. Bapak saya udah tersungkur Sungkur di tolak dengan alasan ini itu, suruh bawa ke rumah sakit lain. Giliran udah meninggal baru di tanggepin takut di salahin," sambung tulisan pada diunggah akun Facebook  bernama Ayahna Ferry, Kamis,(23/3/2023)

Sementara itu, saat di konfirmasi, Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani mengungkapkan kronologi terkait pasien berinisial S.

Dimana, pada hari Kamis, (23/03/2023) sekitar pukul 11.25 WIB. Pasien atas nama S datang ke IGD RSUD Karawang yang dibawa oleh keluarganya dengan kendaraan pribadi. 

"Saat ditanya perawat kita, keluarga sedikit memberi keterangan kalau S ini mengalami sesak nafas saat 1 jam sebelum datang ke RSUD," kata Andi Senjayani, Jumat,(24/3/2023)

Namun, saat pasien datang, kondisi IGD sedang penuh karena kapasitas bed IGD 30 full dan antrian pasien masuk ruang rawat inap ada 24 pasien. 

"Kita tidak menolak, pasien tetap diterima dengan pemeriksaan awal di mobil oleh dokter IGD sambil nunggu proses pemindahan ke dalam ruang IGD. Setelah ada tempat tidur pasien masuk ke ruang IGD dan diperiksa oleh dokter," jelas Andi

Dari hasil pemeriksaan oleh dokter, sambung Andi, Arteri Carotis pasien tidak ada, Pupil Midriasis total dan reflek cornea pasien minus (-).

"Setelah dinyatakan meninggal, sesuai dengan SOP bahwa proses administrasi dan pendaftaran yg dilakukan simultan ( pasien ditangani, keluarga daftar) tidak dilakukan oleh keluarga dan pihak keluarga pun menolak almarhum didaftarkan. Yang kemudian jenazah langsung dibawa pulang oleh pihak keluarga," tuturnya

Oleh karena itu, dirinya juga membantah jika pihaknya menolak pasien dan membiarkan pasien meninggal.

"Jadi tidak ada yang menolak, kita lakukan penanganan awal sebelum masuk ruangan. Kita juga sudah memberikan alternatif rumah sakit lain, karena memang saat itu kondisi kamar sedang penuh," pungkasnya

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network