BANYUWANGI, iNewsKarawang.id - Tindakan bejat dilakukan oleh 3 pria lanjut usia (lansia) diduga memperkosa seorang remaja perempuan berkebutuhan khusus (ABK).
Peristiwa ini dialami oleh NPA (17) warga asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi yang mendapat perlakuan bejat oleh tiga pria yang juga tetangga korban.
Menurut keterangan yang dihimpun, korban yang masih duduk kelas 3 SMP itu diduga diperkosa hingga hamil lima bulan.
Kehamilan gadis ini pun disampaikan kepada ibu korban. Kabar tersiar hingga ke perangkat desa yang mendorong agar kasus ini diusut. Ibu korban kemudian melapor ke Polsek Muncar.
Kanitreskrim Polsek Muncar Iptu Sadimun menyatakan, aksi bejat pelaku terungkap saat perut NPA yang mengalami keterbelakangan mental itu kian membesar.
Saat ditanya tetangga yang heran pun ia tak mengaku, hingga akhirnya dilakukan pengetesan kehamilan dan terungkap bahwa korban tengah hamil.
Di rumah dia tinggal bersama ibu dan kakaknya. Keluarga ini tergolong ekonomi rendah. Sehingga keluarga ini pun cuek sehingga tidak detail dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya.
"Korban ini mengalami keterbelakangan mental," kata Iptu Sadimun, Kamis pagi (9/3/2023).
Menurutnya, proses interogasi cukup memakan waktu. Setelah cukup lama ditanyai, akhirnya barulah gadis ini mengaku bahwa dia disetubuhi oleh 3 pria lansia, yakni KT (67), WG (56), SY (65), yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
"Para pelaku ini tahu kalau korban mengalami gangguan mental. Mereka memanfaatkan kekurangan korban dan memperkosanya," tuturnya.
Kini dari tiga tersangka yang melakukan perbuatan bejat itu, hanya baru satu tersangka yakni KT yang diamankan. Sementara WG (56) dan SY (65) masih buron.
Dari hasil interegosi, KT mengaku telah menyetubuhi korban sebanyak 10 kali. Terhitung sejak Mei 2022 hingga Januari 2023. TKP nya ada di rumah KT dan di area gubuk persawahan.
"Seusai menyetubuhi korban diberi uang Rp50 ribu," bebernya.
Setiap pelaku ini melakukan aksinya secara sendiri-sendiri. Artinya tidak dilakukan secara bergerombol. 'Dua pelaku lain masih dalam pengejaran," ungkapnya.
Kini korban yang hamil disebut Sadimun tengah dalam pemantauan dinas terkait. Apalagi orang tua korban juga dalam keadaan tak mampu. Ia memastikan dari hasil observasi dinas terkait kondisi NPA baik dan kandungannya memasuki usia lima bulan.
"Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait. Agar nantinya kondisi korban dan kandungannya terus dipantau," tandasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait