7 Fakta Dibalik Tutupnya JD.ID Indonesia dan Thailand

Fayha Afanin Ramadhanti/Iqbal Maulana Bahtiar
JD.ID tutup layanan di Indonesia dan Thailand (Foto : istimewa)

3. Agar Perusahaan Bergerak Sesuai Perubahan

Langkah yang diambil manajamen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan. Namun dinamika ekonomi saat ini membuat JD.Id harus menutup seluruh layanannya pada 31 Maret mendatang.

JD.ID hadir di Indonesia pada 2015 dan mengutip data iPrice, pada akhir Desember 2022, JD.ID merupakan e-commerce dengan trafik terbesar ke-10 di Indonesia.

4. Transaksi Harus Selesai Akhir Maret 2023

Selanjutnya JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023

“Untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan perusahaan akan memenuhi pesana seperti biasa, layanan purna jual dan dukungan akan tetap tersedia. Jika Anda memiliki pertanyaan lain silakan hubungi layanan pelanggan kami di 1500618,” isi keterangan tersebut.

5. Tanggapan KSPI

Menyoroti hal ini, Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai hal itu tidak lepas dari dampak resesi ekonomi global.

Iqbal menilai dampak dari melemah ekonomi cukup terasa pada menurunnya permintaan. Ini memicu maraknya PHK yang terjadi sejak tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Bahkan Iqbal menilai, hal tersebut juga punya kemungkinan bakal menyelimuti sepanjang tahun 2023.

Menurutnya, dampak pelemahan ekonomi global paling terasa di sektor ekonomi digital. Sebab perusahaan digital dan teknologi ini masih membutuhkan modal yang cukup besar untuk menjalankan operasionalnya.

6. Terjadi Juga di Thailand

JD.Com mengatakan, operasional e-commerce di Thailand akan berakhir pada 3 Maret, sedangkan di Indonesia pada 31 Maret 2023.

Platform niaga JD(dot)com di Indonesia dan Thailand juga dilaporkan berhenti menerima pesanan per 15 Februari 2023.

7. Alasan JD(dot)com Menutup JD.ID

Sayangnya JD (dot) com tidak menjelaskan alasan penutupan di Indonesia dan Thailand. Namun juru bicara mengatakan mereka akan tetap melayani pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui infrastruktur rantai pasok.

Editor : Boby

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network