"Dia menggambar sesuatu di atas serbet kertas di Grand Cafe Oxford, menerangkan kepada saya bahwa dia bisa membuat roket yang jauh lebih murah daripada yang dibuat NASA," Sandberg mengingat. "Saya hanya mengangguk dan berkata, 'Saya harap Anda benar'. Ya, dia telah membuktikannya."
Namun Sandberg mengingatkan, jika umat manusia pada akhirnya membangun peradaban galaksi untuk menyelamatkan masa depannya sendiri, peradaban itu tak perlu dibangun menurut ambisi dan keinginan satu atau dua miliarder di abad 21.
"Jika kita tidak mau luar angkasa ditentukan oleh visi beberapa orang saja, maka kita harus membuat keinginan kita diketahui," ujarnya.
Di masa depan, proyek untuk menyebarkan peradaban manusia ke luar angkasa bisa menjadi proyek yang luas, ketimbang satu dua orang dari Silicon Valley. Peradaban galaksi mungkin, pada akhirnya, bisa terjadi. Mimpi Bezos akan silinder O'Neill mungkin akan menjadi kenyataan.
Mungkin itu bisa menyelamatkan spesies kita. Tapi di mana pun kita berakhir, masa depan akan diukir oleh orang-orang yang tinggal di Bima Sakti, dengan prioritas dan keinginannya sendiri — yang hidup jauh setelah orang-orang kaya di abad ke-21 telah lama pergi.
Editor : Boby
Artikel Terkait