Oleh: Dr. Ir. H. M. Sholeh, M.M (pemerhati masalah pertanian dan lingkungan, alumni PPRA LXIV Lemhannas RI)
KARAWANG, iNews.id- HARI ini 16 Oktober 2022 diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia ke-42. Tema tahun ini ditetapkan FAO adalah "Leave No One Behind" yang artinya
"Tidak Meninggalkan Siapa pun Dibelakang"
Tema ini diusung FAO ditengah ancaman krisis pangan global. Tema ini menunjukkan rasa kebersamaan warga dunia dalam menyikapi soal pangan. FAO berharap agar bangsa-bangsa di dunia sepakat, tidak boleh ada satu negara pun yang kekurangan pangan.
Ancaman krisis pangan dunia selain dampak dari ancaman perubahan iklim global, efek rumah kaca, dan ledakan bonus demografi global tak terhindarkan.
Ancaman krisis pangan ini diperparah dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang belum ada tanda-tanda berakhir dalam waktu dekat. Terganggunya rantai pasok pangan, energi dan beberapa produk semakin memperparah keadaan. Dampaknya 22 negara di dunia sudah menyatakan lebih mementingkan kebutuhan pangan di dalam negeri mereka atau dengan kata lain boikot ekspor komoditas pangan demi kebutuhan dalam negerinya.
Pemilihan tema Leave No One Behind menjadi tepat, pemenuhan pangan menjadi hak bagi setiap warga bangsa tak terkecuali. dengan tema ini pula tak boleh ada kelaparan di belahan dunia manapun.
Komitmen para pemimpin dunia untuk mencetuskan _Sustainable Development Goals (SDGs)_ pada tahun 2015 lalu, pada inti nya ingin mewujudkan kepada warga dunia tentang penting nya 17 Agenda Pembangunan yang wajib diselesaikan hingga tahun 2030. Dari ke 17 Agenda tersebut, yang disebut dengan *"dunia tanpa kemiskinan" dan "dunia tanpa kelaparan"*, telah ditetapkan sebagai prioritas untuk secepat nya diselesaikan.
Menjawab tantangan tersebut mampukan Indonesia ditengah kancah dunia mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional? Negeri yang sudah lama berjuluk *subur makmur loh jinawi kerta raharja* tak pantas untuk mengalami kekurangan pangan atau kelaparan warganya. Indonesia harus mampu mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kemandirian Pangan bahkan Kedaulatan Pangan Nasional.
Dengan kesungguhan pembangunan pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, maka selama 3 tahun terakhir, pemerintah RI telah berhasil memenuhi kecukupan pangan nasional tanpa impor. Hal ini merupakan suatu catatan sejarah nasional yang dicapai ditengah situasi yang sulit. Salah satu kunci keberhasilannya adalah melakukan *Revitalisasi Ketahanan Pangan Nasional* dan konsisten melakukan pembangunan pertanian berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Salah satu fokus pembangunan pertanian baik sub sektor prasarana dan prasarana seperti masifnya mekanisasi pertanian seiring modernisasi dan teknologi informasi (IT) juga masifnya pembangunan bendungan dan waduk serta rehabilitasi saluran irigasi yang bertahun-tahun tak dilakukan pemeliharaan yang memadai. Lebih dari 60 bendungan selama 10 tahun terakhir menjadi harapan baru kecukupan air bagi pertanian maupun bagi pemenuhan hak asasi air bagi masyarakat.
Selain dampak perubahan iklim, anomali cuaca, efek rumah kaca dan perubahan global lainnya, terganggunya rantai pasok pangan, energi dan beberapa komoditas menjadi ancaman serius. salah satunya adalah ancaman krisis sumber pupuk berasal dari Rusia-Ukraina. Apakah kelangkaan pupuk dunia akibat perang global akan berimbas ke Indonesia? Mari disikapi dengan kemandirian sarana produksi pertanian termasuk pupuk.
Masih banyak potensi pupuk organik yang belum dimanfaatkan. Bisa saja alternatif BUMN-BUMN digerakkan untuk mengantisipasinya, banyak jalan menuju ketahanan pangan nasional. Banyak jalan menuju roma.
Kesan peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini seperti adem ayem saja bukan berarti tantangan pemerintah untuk merevitalisasi pertanian berkurang. Akan tetapi Revitalisasi Ketahanan Pangan menjadi berorientasi kepada pemenuhan pangan nasional menjadi lebih penting dari sekedar mengejar keuntungan ekonomi pangan saja. Dengan demikian tak boleh meninggalkan siapapun warganya yang kelaparan. Hal ini sesuai dengan tem hari pangan sedunia ke-42 hari ini 16 Oktober 2022 yaitu "Leave No One Behind".
Mari tingkatkan produksi pangan yang lebih baik, Gizi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik dan Kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.
Selamat mempetingati Hari Pangan Sedunia (HPS).
------------------------
Redaksi menerima kiriman tulisan esai dan opini dari pembaca. Tulisan yang dikirim tidak mengandung SARA, dan bisa dikirim ke surel redaksi. Esai dan opini dari pembaca tidak mewakili sikap redaksi.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait