JAKARTA, iNewsKarawang.id - Puasa mutih merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyucikan batin dengan tujuan agar hajatnya terkabul dan berjalan lancar. Puasa mutih ini lazimnya dilakukan oleh calon pengantin terutama kaum perempuan jelang pernikahan.
Latin: Niat ingsun puasa mutih supados putih batin kulo, putih awak kulo, putih kaya dining banyu suci karena Allah Ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa mutih supaya putih batin saya, putih badan saya, putih seperti air suci karena Allah Ta'ala.
1. Makan Sahur
Sama seperti melakukan puasa yang disyariatkan, puasa mutih juga dianjurkan untuk makan sahur dengan hanya nasi putih dan air putih.
2. Membaca Niat
Membaca niat puasa mutih boleh dilakukan saat sahur. Kalau terlupa sahur, boleh membaca niat pagi harinya sebelum masuk waktu zuhur.
Berikut bacaan niat puasa mutih:
Niat ingsun puasa mutih supados putih batin kulo, putih awak kulo, putih kaya dining banyu suci karena Allah Ta’ala.
Artinya: Saya berniat puasa mutih supaya putih batin saya, putih badan saya, putih seperti air suci karena Allah Ta'ala.
3. Menghindari amal buruk
Saat melakukan puasa mutih dilarang untuk berkata yang tidak baik, berbohong dan amalan buruk lainnya yang bisa merusak nilai puasa.
4. Memperbanyak amal ibadah
Selain menghindari hawa nafsu, dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah saat melakukan puasa mutih baik dengan membaca Al Quran, berdzikir maupun sholawat.
5. Membaca Doa
Doa orang puasa itu mustajab. karena itu, dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar hajat yang akan dilakukan bisa dikabulkan dan berjalan sesuai yang dikehendaki Allah SWT.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma Innaka 'afuwwun tuhibbul'afwa fa'fu 'annii
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf suka memberi maaf, maka maafkanlah daku".
6. Menyegerakan Berbuka Puasa
Jika waktu magrib tiba, dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Berikut doanya
اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ .
Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'ala rizqika afthartu dzahabadhdhomau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.
Istilah puasa mutih ini berasal dari bahasa Jawa, yaitu mutih yang bermakna memutihkan. Jadi secara filosofisnya, seseorang yang melakukan puasa mutih adalah untuk membersihkan hati dan jiwanya serta mendapatkan keberkahan di dalamnya.
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam kajiannya di konsultasi fiqih menjelaskan, puasa tiga hari sebelum pernikahan atau yang kerap disebut puasa mutih tidak ada dalil yang shahih dan sharih tentang adanya sunnah berpuasa menjelang akad nikah.
Editor : Boby
Artikel Terkait