JAKARTA, iNewsKarawang.id - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menghimbau kepada semua pihak agar tetap optimis dalam mengendalikan inflasi di Indonesia. Tetapi tetap harus berhati-hati dan waspada, karena jika dibandingkan dengan financial crisis di Asia, jumlah negara yang menjadi pasien IMF jauh lebih kecil dari itu.
"Ini yang sekali lagi kita tetap harus menjaga optimisme tapi yang lebih penting hati-hati dan waspada, eling lan waspodo," ujar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Investor Daily Summit 2022, Selasa, 11 Oktober 2022.
Berikut fakta mengejutkan mengenai 28 negara antre jadi pasien IMF yang berhasil dirangkum Okezone, Sabtu (15/10/2022).
1. Penyebab
Jokowi menyebut bahwa saat ini negara manapun dapat keluar jalur dalam pengelolaan moneter dan fiskal. Hal tersebut dikarenakan konfrontasi geopolitik, dan perubahan iklim.
"Apalagi setelah perang Rusia dan Ukraina, kita tahu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan 3%, terakhir sudah diperkirakan jatuh di angka 2,2%. Inilah yang sering disampaikan membayar harga dari sebuah perang, yang harganya sangat mahal sekali," katanya.
2. Ekonomi Indonesia baik-baik saja
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia tidak termasuk bagian dari 28 negara yang mengantre untuk mendapatkan bantuan dari Internasional Monetary Fund (IMF).
"Tadi Presiden sampaikan, ada 28 negara sekarat yang sudah antre masuk IMF. Kita jauh dari itu," katanya kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Selasa, 11 Oktober 2022.
Luhut menyampaikan, untuk saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih baik-baik saja.
Editor : Boby
Artikel Terkait