Tujuan dari diselenggarakannya upacara ini yaitu untuk meminta keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan Keraton Yogyakarta dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Banyak masyarakat setempat percaya, jika upacara sakral tersebut tidak dilakukan maka akan terjadi bencana yang luar biasa dahsyatnya.
Selain Upacara Labuhan, juga diselenggarakan tradisi larung sesajen yang dilakukan pada setiap tanggal 1 Suro atau Muharam. Tak hanya di Pantai Parangtritis, tradisi tersebut juga dilakukan diseluruh pantai selatan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki serta keselamatan yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun ini juga turut mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke pantai. Sehingga setiap pada tanggal 1 Suro Pantai Parangtritis akan selalu dipenuhi oleh wisatawan. Puncaknya adalah ritual larung sesajen, yaitu menghanyutkan sesajen yang telah dibawa ke lautan seraya memanjatkan doa.
Upacara-upacara tersebut telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikannya. Tak jarang banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Pantai Parangtritis sekedar untuk melihat jalannya upacara sakral tersebut.
Pantai Parangtritis memang memiliki pesona yang luar biasa, tak hanya keindahan panorama alamnya tetapi pantai ini juga kaya akan nilai budaya, sejarah, serta mitos yang terkandung didalamnya.
Itu dia pembahasan mengenai misteri Pantai Parangtritis. Sejatinya, dimanapun kita berada kita harus selalu berhati-hati serta menghormati adat dan istiadat daerah setempat supaya kita terhindar dari marabahaya.
Editor : Boby
Artikel Terkait