Tami juga berharap dari kegiatan pendampingan penggunaan media sosial untuk penguatan komunikasi kader PKK sebagai penggerak ekonomi dan kesehatan berbasis rumah tangga bisa lebih berkembang menjadi lebih baik lagi.
Selama ini ibu-ibu PKK hanya menggunakan platform media sosial Facebook dan WhatsApp untuk berkomunikasi. Dengan adanya sosialisasi ini, para pengurus PKK merasa sangat terbantu untuk mempelajari platform media sosial baru seperti Instagram.
Hal yang sama dengan apa yang diutarakan oleh Sani, selaku Ketua PKK Desa Waluya. Sani bersama para pengurus PKK lainnya sangat terbantu dan mengaku wawasannya bertambah setelah mengikuti pendampingan penggunaan media sosial untuk penguatan komunikasi kader PKK sebagai penggerak ekonomi dan kesehatan berbasis rumah tangga.
“Setelah tahu apa gunanya Instagram, akan coba beralih ke Instagram untuk berkomunikasi dalam merampungkan kegiatan PKK, menyebarkan informasi, dan menyebarkan dokumentasi kegiatan yang sedang diadakan,” jelasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait