Peneliti Unsika Ubah Eceng Gondok dan Limbah Tempe Jadi Media Tumbuh Jamur

Faizol Yuhri
Program Prioritas Unsika (Hipka) pada skema Hibah Penelitian Stategis dan Terapan (Hipster) tahun 2022. (Foto: iNews Karawang/Faizol Yuhri)

KARAWANG, iNewsKarawang.id - Tim peneliti Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Melalui Program Prioritas Unsika (Hipka) pada skema Hibah Penelitian Stategis dan Terapan (Hipster) tahun 2022 berhasil menciptakan WOGKA (White Oyster Growth Unsika) berupa bahlog jamur tiram hias dengan media tumbuh yang berasal dari gulma eceng gondok, serabut kelapa, dan limbah industri tempe. 

Program ini merupakan jawaban dari permasalahan petani jamur tiram yang mulai kesulitan mendapatkan limbah serbuk kayu sebagai bahan baku media tumbuh utama jamur tiram.

Ketua tim peneliti, Rommy Andhika Laksono, mengemukakan bahwa latar belakang penelitian Wogka adalah keluhan Petani tentang gulma eceng gondok yang mengakibatkan pendangkalan saluran irigasi dan menjadi gulma pada lahan pertanian, permasalah lainya yaitu limbah industri tempe yang belum dimanfaatkan secara optimal yang berpotensi mencemari lingkungan. 

Dari penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa eceng gondok, sekam padi, dan limbah industri tempe memiliki kandungan subtrat seperti lignin, selulosa, dan hemiselulosa, yang lebih tinggi dibandingkan media tumbuh yang berasal dari serbuk kayu. 

"Dari hasil pengujian yang dilakukan di kumbung jamur Fakultas Pertanian Unsika, Baglog Wogka mampu menghasilkan 30 persen jamur tiram segar lebih baik dengan frekuansi panen lebih banyak dibandingkan dengan baglog yang berasal dari serbuk kayu. Hasil penelitian ini sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dipegang oleh LPPM Universitas Singaperbangsa Karawang," katanya kepada wartawan. 

Hasil penelitian ini disambut baik oleh PPL Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya, Elsifa Rahmiati. Pihaknya menyampaikan bahwa Wogka sebagai inovasi baru dalam budidaya jamur tiram diharapkan dapat merangsang petani jamur tiram dan petani lainya untuk dapat mengadopsi teknologi tepat guna ini, selain dapat dijadikan sumber pangan, Wogka juga memiliki nilai lebih yaitu sebagai jamur tiram hias.

Tidak hanya itu, untuk mendesiminasikan teknologi tepat guna ini, Unsika bekerja sama dengan Kelompok tani Desa Kutaampel melakukan penyuluhan dan Pendampingan pembuatan Wogka, di dusun Gamprit pada 22 September 2022. Kegiatan ini berjalan lancar dan disambut antusias oleh para petani.

Editor : Faizol Yuhri

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network