Dia menuturkan, pengumuman awal Harbour Energy terkait dengan kualitas reservoir yang tidak sesuai dengan ekspektasi perusahaan pada Sumur Timpan-1 belum dapat mengonfirmasi potensi sumber daya gas yang terkandung pada keseluruhan blok tersebut.
"Baru setelah ngebor berikutnya baru kita ngomong, kalau satu sumur ngga berani kita. Dua sumur lagi cukuplah kita umumkan, kalau dulu Sakakemang itu dua sumur cukup kemarin,” tuturnya.
Berdasarkan pengujian awal, sumur Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki itu berhasil mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Premier Oil Andaman Ltd. belakangan melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan itu di lepas pantai cekungan Sumatra Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harbour Energy mengkhawatirkan karakteristik dari reservoir sumur eksplorasi Timpan-1 yang meleset dari perkiraan awal perusahaan. Pengumuman awal itu, oleh sebagian analis diperkirakan bakal mengungkit keekonomian proyek lantaran bebatuan yang terlalu rapat untuk mengangkut gas dari lapangan tersebut.
“Pada sisi yang lebih mengkhawatirkan, permeabilitas berada di bawah dari ekspektasi yang berarti kualitas dari reservoir pada lokasi itu tidak begitu baik seperti yang diharapkan,” kata CEO dan Direktur Harbour Energy Linda Zarda Cook.
Linda mengatakan perusahaan bakal melakukan kegiatan seismik 3D pada bagian timur Blok Andaman II yang akan berlanjut pada upaya pengeboran dua hingga tiga sumur eksplorasi tahun depan.
“Dengan dukungan mitra, kami telah sepakat untuk melakukan seismik 3 D pada bagian timur Andaman II dan berupaya melanjutkan pengeboran dua hingga tiga sumur eksplorasi,” ungkapnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait