get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Karawang Musnahkan Ribuan Surat Suara Pilgub dan Pilkada Rusak

Dalam Satu Malam, 5 Kampung yang Warganya Kaya Mendadak, dari Tuban Hingga Kuningan

Selasa, 17 Mei 2022 | 09:27 WIB
header img
Rumah warga di desa miliarder Tuban. (Foto: Okezone)

Dalam satu malam, ada desa yang penduduknya jadi kaya mendadak. Bisa jadi timbul pertanyaan bagi pembaca.

Kenyataanya hal ini pernah terjadi pada awal tahun 2021 lalu, ketika video viral di media sosial mempertontonkan warga Desa Sumurgenung di Tuban, Jawa Timur, yang berbondong-bondong membeli mobil.

Warga desa tersebut membeli mobil tak ubahnya seperti membeli kacang goreng, setelah mereka mendapatkan dana ganti rugi dari pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak.

Ternyata pemandangan “desa miliarder” tidak hanya terjadi di Tuban saja, tapi terdapat pula di sejumlah wilayah lain di Indonesia. Berikut adalah daftarnya.

1. Desa Sumurgenung, Tuban

Keajaiban datang pada warga Desa Sumurgenung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hal ini berawal dari ganti rugi uang pembebasan lahan untuk proyek kilang minyak antara Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak dan gas asal Rusia. Nominal uang yang diterima para warga fantastis dan variatif. Tidak tanggung-tanggung, ada yang mendapat Rp8 miliar hingga Rp24 miliar.

Dengan kekayaan yang mereka terima dalam satu kedipan mata, para warga pun memborong sejumlah mobil. Secara total, mobil yang diboyong warga sebanyak 176 unit. Video yang memperlihatkan mobil-mobil milik warga yang melaju memasuki perkampungan pun beredar di sosial media. Media tak henti menyoroti desa yang mendapat julukan sebagai kampung miliarder itu.

Akan tetapi, keimpulsifan mereka untuk membeli mobil ramai-ramai sepertinya tidak berbuah baik. Sebagian besar warga tidak bisa mengemudi, sehingga banyak mobil yang harus masuk bengkel karena body penyok akibat tabrakan. Bahkan kini banyak warga yang jatuh miskin sampai harus menjual ternak untuk menyambung hidup. Beberapa dari mereka pun menjadi pengangguran. Banyak warga melakuan unjur rasa di depan kantor proyek GRR Tuban untuk menagih janji bekerja di proyek

2. Desa Sekapuk, Gresik

Dulu miskin, sekarang Desa Sekapuk jadi desa kaya di Gresik. Kawasan yang menyimpan banyak bekas galian tambang batu kapur terbengkalai itu dimanfaatkan warga menjadi tempat wisata. Para warga dan pemerintah desa berpatungan untuk menyulap tebing sisa-sisa galian tambang jadi lokasi wisata alam. Spot-spot unik juga diletakkan di tempat itu, seperti Patung Gupala, Rumah Apung, miniatur Masjid Madinah, dan banyak lagi lainnya. 

Inovasi yang luar biasa ini membuat perekonomian warga mulai terangkat naik. Pendapatan tiap warga bisa mencapai Rp6-7 juta per bulan dengan pendapatan asli desa mencapai Rp3,412 miliar. Kondisi ini membuat desa mampu membeli lima mobil mewah untuk operasional desa. Kepala Desa Sekapuk mengatakan bahwa pembangunan di Wisata Selo Tirto Giri (Setigi) akan terus dikembangkan menjadi lebih baik lagi.

3. Desa Kapungan, Klaten 

Warga Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah yang terkena dampak dari proyek pembangunan Tol Solo-Jogja mendadak jadi OKB (Orang Kaya Baru). Uang ganti rugi yang diberikan kepada 187 KK yang terdampak tidaklah sedikit, nilainya mencapai hingga Rp1,5 miliar.

Banyak warga yang mulai mencari lahan baru untuk membangun rumah. Rencananya, lahan yang dijadikan pembangunan rumah akan dihuni sebagai perkampungan baru di Kapungan bernama New Mendungan.

4. Desa Purwomartani, Sleman

Proyek Tol Jogja-Solo juga berdampak pada lahan di Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Lurah Purwomartani Semiono mengatakan, banyak warga Desa Purwomartani yang menerima uang sebesar Rp1 miliar hingga Rp9 miliar rupiah. Semiono berharap agar warganya bisa memanfaatkan uang tersebut dengan sebaik-baiknya, seperti membeli lahan pertanian atau perkarangan, dan jangan membeli mobil apabila tidak butuh.

5. Desa Kawungsari, Kuningan 

Akibat proyek pembangunan Bendungan Kuningan, warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mendapatkan dana ganti rugi hingga Rp1,2 miliar. Uang ganti rugi diberikan oleh Bupati Kuningan Acep Purnama. Bupati berharap agar warga tidak semena-mena dalam menggunakan uang yang diberikan dan bisa memanfaatkannya untuk membeli tanah. 

Kini warga Desa Kawungsari telah meninggalkan rumah mereka dan relokasi ke hunian yang lebih layak.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut